May 21, 2008
Ujung Genteng 17-18 Mei 2008 (Bagian 2-habis)
foto di atas bukan foto saya, saya ambil dari picturesart.files.wordpress.com
prev : ujung genteng bagian 1
Akhirnya, setelah puas melihat tiga pantai di seberang hutan, dan menentukan tempat besok pagi akan mengambil foto sunrise, kami semua keluar dari hutan, dan kali ini misi kami adalah mencari penginapan.
Ternyata, banyak sekali penginapan di sekitar situ, mulai dari penginapan yang biasa sampai dengan yang 'ditemani'.
Wuih.. ngeri juga yak...
Setelah bertanya-tanya ke beberapa penginapan dan ternyata penuh semua (kami hanya bertanya kepada penginapan yang biasa, tidak yang ditemani), akhirnya kami bertemu dengan seorang penduduk yang merelakan rumahnya untuk disewa, sehingga beliau, istri dan anaknya terpaksa tergusur untuk dua hari.
Kami mendapat harga 350rb untuk 2 hari. Harga yang relatif murah karena dibagi 7 orang, yang berarti Rp 25.000 sehari :) Dengan harga segitu, kami sudah mendapat fasilitas cukup lengkap (namanya juga rumah), mulai TV, DVD player, tape, kompor, piring, gelas, sendok... yaa lengkap lah.. soalnya rumah tsb memang untuk ditinggali... bahkan ada dua buah kipas angin juga di dua kamarnya.
Setelah mandi dan makan mie, kami pun tidur pulas, tidur malam itu sangat enak.. mungkin karena sudah kelelahan selama hampir 12 jam berkendara di atas sepeda motor. (ini adalah waktu terlama keduaku di atas sepeda motor, rekor terlamaku adalah 15 jam, waktu melakukan perjalanan dari Parakan-Jogja-Kebumen-Bandung dalam keadaan hujan lebat di separuh perjalanannya).
Paginya, jam 05.30 kami buru-buru menuju pantai... meski masih ngantuk dan masih lelah, namun semua itu tidak menghalangi kami untuk melihat sunrise (apalagi aku kan jam 09.00 pagi akan kembali ke Jakarta, jika tidak mendapat sunrise ini, buat apa capek-capek 12 jam perjalanan ke Ujung Genteng?)
Riyandi sang fotofrafer sudah duluan berangkat, dan aku menyusul. Sampai di pantai... matahari sudah mulai naik... tapi ada satu masalah... Mana Riyandi ? Masalahnya, meski aku membawa kamera SLR analog (Canon EOS 88) bukan berarti aku jago fotografi, justru kebalikannya.. aku mau minta diajari ama Riyandi cara motret, dan masalahnya Riyandi malah tidak berada di pantai yang 'dijanjikan'...
Wah.. masa gak jadi motret ? Karena udah bawa kamera, akhirnya kukeluarkan juga si kamera dan tripodnya, dan jepret-jepret ngasal (soalnya malu ama temen-temen yang lain yang berada satu pantai denganku kalo ketahuan aku gak bisa motret) Dan untungnya kameraku analog, so mereka gak bisa tau hasilnya bagus atau buruk, ha ha ha ha
Suasana pantai di pagi hari, sungguh menyenangkan, apalagi pantai Ujung Genteng sangat sepi dan indah... bagaikan memiliki pantai pribadi deh... yang ada di pantai saat itu hanya kami bertujuh !
Setelah matahari mulai naik... kami kemudian mencari
pantai lain yang enak untuk berenang... ternyata pantai di Ujung Genteng sangat bermacam-macam... ada yang dangkal, yang dalam, yang aquarium, yang ombaknya besar dst. Pantai nya juga bisa dilalui motor, kerena itulah kami dengan cepat bisa berpindah dari pantai satu ke pantai lainnya, dengan menyisiri pantai menggunakan motor.
Pokoknya asyik deeeh...
Setelah puas, kami pulang ke penginapan untuk menuju ke tujuan berikutnya...
Sayang, kali ini tujuan kami berbeda... Aku harus pulang karena hari senin masuk kerja, sementara yang lain akan melanjutkan 'perburuan' (mencari air terjun) Haduuuuh penginnyaaaaa T_____T
Jam 10.00 WIB, kami berangkat bersama dengan tujuan yang berbeda... hiks...
Tepat Jam 10.20 kami berpisah, rombongan 6 orang belok ke arah kiri (Ciracas) untuk memburu air terjun, sementara aku lurus (menuju ke Pelabuhan Ratu).
Kali ini aku memilih jalur Pelabuhan Ratu karena kata Bapak pemilik warung yang anaknya cantik, jalur Pelabuhan Ratu jalannya lebih baik. Dan memang benar, selain jalannya lebih baik, pemandangannya juga lebih indah, ada beberapa tempat yang mirip dengan puncak meski tanpa kabutnya... aku sempat berhenti beberapa kali untuk sekedar menghabiskan Roll film..
Selain itu, perjalanan pulang ini lebih kunikmati, tidak ngebut, banyak berhenti (foto-foto, minum kelapa muda dari buahnya langsung - harganya Rp 2500, istirahat di pom bensin, makan siang, dan bahkan sempat mampir ke rumahnya Iway). Sampai di Slipi, Jakarta Barat sekitar jam 18.50.. dan selesailah perjalanan ke Ujung Genteng yang melelahkan namun mengesankan itu...
Jika kamu punya libur lima hari, aku sangat menyarankan untuk ke Ujung Genteng, meski sangat jauuuuuuh, tapi sangat sepadan kok (apalagi kalo jalannya sudah dibenahi), dan aku sarankan agar kamu (termasuk yang dari Bandung) agar melewati jalur Cibadak.
Dari arah Jakarta, kamu akan menemui Cibadak ini sebelum memasuki kota Sukabumi, bagi yang dari Bandung, jika mau ke Cibadak, harus melewati Sukabumi dahulu ke arah bogor kemudian belok kiri di pertigaan yang mengarah ke Pelabuhan Ratu (ada penunjuk jalannya kok, tenang aja :p ) tapi kalo liburannya hanya 2 hari... ehm... sebaiknya jangan.. karena kamu akan terlalu kecapekan ketika masuk kerja pertama kali.
Foto-fotonya gimana ? Ehm... ntar kalo udah ku cuci cetak, dan ternyata ada yang bagus (sebenarnya gak yakin ada yang bagus sih...) akan ku upload kok :)
Kata Om Rizzurant, next trip nya ke Pangandaran... humm.. asyik nih :) Semoga bisa ikutan bertualang lagi :)
Hayuk pada ikutan yuuuk !
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
hohoho...reviewnya mantap..
ReplyDeletec u on next trip!
@riyandi :
ReplyDeleteSip sip..
Udah gak sabar nih betualang tanpa persiapan lagi nih :D
Semoga next trip bisa ikutan lagi :)
Besok gw mau ke Kota tua ama hedwig nih... nyoba motret bangunan :)
Sekedar buat menghabiskan roll film... soalnya masih sisa sekitar 20-an.. pengin segera ku cuci euy.. ntar aku scan di Bandung yak :)
Wahh.. untung dibawah fotonya dah ada disclaimer duluan :-P
ReplyDelete*padahal gw dah mo muji tuh..weh hasil jepretannya bening bener!! *
Wakakak...
@cm4nk:
ReplyDeleteHue hue hue...
Iya.. fotoku belum ada yang kucetak ataupun kupindahin ke file...
Baru dicuci doang...
Makanya.. ke Bandung yuk.. transfer negative..
cari yang gratis :p
memang pantai ujung genteng sangat indah.
ReplyDelete