Daftar Channel Frequensi Radio FM di Jakarta (diurut berdasarkan Frequensi) :
Hard Rock FM - Frekuensi 87.6 MHz
Mustang - Frekuensi 88.0 MHz
Arief Rahman Hakim /Global Radio - Frekuensi 88.4 MHz
RRI Jakarta Pro 3 - Frekuensi 88.8 MHz
Green Radio - Frekuensi 89.2 MHz
i-Radio - Frekuensi 89.6 MHz
Elshinta - Frekuensi 90.0 MHz
Cosmopolitan - Frekuensi 90.4 MHz
Suara Gema Pembangunan Utama /SP FM - Frekuensi 90.8 MHz
RRI Jakarta Pro 1 - Frekuensi 91.2 MHz
Indika Milenia - Frekuensi 91.6 MHz
Sonora - Frekuensi 92.0 MHz
PASS - Frekuensi 92.4 MHz
RRI Jakarta Pro 4 - Frekuensi 92.8 MHz
MD Radio - Frekuensi 93.2 MHz
Gaya FM - Frekuensi 93.6 MHz
Ben's Radio - Frekuensi 93.9 MHz
Sunz FM - Frekuensi 94.0MHz
Women - Frekuensi 94.3 MHz
U FM - Frekuensi 94.7 MHz
dosQradio - Frekuensi 94.9 MHz
KIS - Frekuensi 95.1 MHz
As Syafiyah - Frekuensi 95.5 MHz
Smart - Frekuensi 95.9 MHz
MQ 96.0 MHz
Pelita Kasih - Frekuensi 96.3 MHz
Swara Rhadana Dunia / Rhadio A - Frekuensi 96.7 MHz
Dangdut TPI - Frekuensi 97.1 MHz
Otomotion - Frekuensi 97.5 MHz
U FM - Frekuensi 97.7 MHz
Suara Metro - Frekuensi 97.9 MHz
Radio Kayu Manis - Frekuensi 98.1 MHz
Cakrawala Gita Swara - Frekuensi 98.3 MHz
Gen FM - Frekuensi 98.7 MHz
NTR Radio - Frekuensi 98.8 MHz
Delta - Frekuensi 99.1 MHz
Ninetyniners FM Jakarta 99.9 MHz
Female - Frekuensi 99.5 MHz
Jak-FM - Frekuensi 101.0 MHz
Trax FM - Frekuensi 101.4 MHz
Bahana - Frekuensi 101.8 MHz
Prambors - Frekuensi 102.2 MHz
Camajaya Surya Nada - Frekuensi 102.6 MHz
Pop - Frekuensi 103.0 MHz
Taman Mini / Radio T - Frekuensi 103.4 MHz
Pesona Gita Anindita - Frekuensi 103.8 MHz
El Gangga - Frekuensi 103.9 MHz
MS Tri - Frekuensi 104.2 MHz
NSP FM - Frekuensi 104.5 MHz
Trijaya - Frekuensi 104.6 MHz
RRI Jakarta Pro 2 - Frekuensi 105.0 MHz
Niaga Chakti Bhudi Bhakti / CBB - Frekuensi 105.4 MHz
LiteFM / Ramako - Frekuensi 105.8 MHz
Bens Radio - Frekuensi 106.2 MHz
Sabda Sosok Sohor / Muara FM - Frekuensi 106.6 MHz
Music City - Frekuensi 107.5 MHz
Suara Metro 911 - Frekuensi 107.8 MHz
Jalasveva Jayamahe / JJM - Frekuensi 108.0 MHz
February 21, 2011
February 4, 2011
Cincin Platina vs Emas vs Titanium vs Tungsten vs Keramik (part 1)
Berawal dari keinginan lama (sejak kecil), bahwa aku pengin cincin nikahku menggunakan bahan titanium. Karena aku ga suka warna kuning emas, dan ga suka emas ( ga tau kenapa ) dan satu lagi, aku ga boleh pake emas, maka berburulah cincin nikah Platina.
Mulai dari di situs forum kaskus.us, www.google.com, ask.yahoo.com dst.
Berikut adalah isi thread saya di kaskus :
Dari hasil pencarian di dunia maya, aku mendapatkan info bahwa di Jakarta yg jual cincin platinum cuma di salah satu toko perhiasan di Mall Plaza Indonesia dan toko Kaliem di Melawai, Blok M. Di Jakarta susah sekali mencari perhiasan platina.
Akhirnya, weekend saya (dan pacar saya) ke toko Kaliem dengan objective : Menanyakan seluk beluk cincin platina, mulai dari harga, kadar, garansi, harga jual, harga beli dst. dan juga mencari alternatif selain platina.
Dan benar saja, hampir tiap toko emas dan perhiasan di Blok M square dan melawai plasa kami tanya, dan hanya toko Kaliem ini yg bersedia memesankan cincin platina. Wow...
Di toko kaliem ini, kami dilayani oleh langsung dua orang... (mungkin karena dikira langsung mau beli platina, padahal mau nanya-nanya dulu :p ), dan pelayanannya sangat baik. Ramah dan jujur (ini yg penting). Karena kita beli logam mulia (platina/emas), jangan sampai dibohongi. Perlu diketahui, rata-rata toko emas Jakarta mengatakan bahwa emas 22 karat = 75%, jiah... dikiranya orang bodo apa yak, dan di toko Kaliem ini jujur.
Perlu diketahui, kadar emas murni itu 24 karat. so kalo kadarnya 22 karat artinya 22/24 = 91.6 %. Nah lho, trus 75% itu berapa karat dong ? Hitung aja lagi... 75% = 75/100 = 18/24 karat. Jadi emas dengan kadar 75% = 18 karat.
Apa artinya kadar 75% kadar 91.6% apa pengaruhnya ? Bagi yg berniat membeli emasnya sangat berpengaruh. emas 75% berarti berat emasnya hanya 75% dari berat perhiasan. So misalnya punya cincin 10 gram dengan kadar 75%, artinya emas kamu cuma 7.5 gram. Nah... trus sisanya apa dong ? sisanya campuran logam lain yg lebih keras.
Emas putih biasanya merupakan campuran emas dengan nikel, mangan, atau palladium.
Emas kuning biasanya merupakan campuran emas tembaga dan perak.
Ada lagi warna emas merah, ungu dan hijau, tergantung bahan pencampurnya mulai dari alumunium hingga seng.
Logamnya macam-macam, bisa tembaga, nikel, paladium, aluminium, perak dst. Masing-masing logam campuran ini memberikan warna akhir yg berbeda-beda.
Trus kenapa dicampur segala ? kok ga emas 100% saja untuk cincin / kalung / gelang ? karena sifat emas yg lunak, jadi kalo cincin kamu 24 karat, maka akan mudah bengkok-benkok, karena emas memang logam lunak :)
Back to topic, trus apa masalahnya ?
Sebenarnya ga ada masalah, asal kamu tau apa yg kamu beli. Maksudku, ketika kita pengin emas 22 Karat dan kita diberi emas 91.6% ga ada masalah, begitu juga ketika kita minta emas 18K diberi 75% ga ada masalah. Yang jadi masalah ketika kebanyakan toko emas bilang bahwa 22 Karat = 75%, yang tentu saja tidak benar.
Terus terang saat itu sempat merasa "wow murah sekali emas di Jakarta ?". Parameter murahnya karena saya bandingkan dengan harga emas internasional di www.kitco.com atau di www.logammulia.com.
Ketika itu saya nanya berapa harga emas 22 Karat, dan dikatakan sekitar Rp 290.000,- ini tentu sangat murah karena harga emas di internasional masih sekitar Rp 380.000,- per gram. Hitung-hitungannya, 22/24 * Rp 380.000 = Rp 366.400 berarti murah banget kan !
Nah di sinilah kita perlu hati-hati, jangan tergiur dengan harga murah... akhirnya nanya deh, 22K itu = 91.6 kan ? dan ternyata mereka bilang 22K = 75% (yg harusnya 75% = 18K). Nah lo.. pantesan... kalo 18 karat sih berarti harganya wajar ...
Hitungannya 18/24 * 380.000 = 288.400 yang berarti tidak jauh dari harga yang ditawarkan, Rp 290.000.
Untung ga tergiur kan.. bayangkan kalo merasa sudah "merasa" membeli emas 91.6 % tapi dapetnya 75%, bisa makan ati tuh... :D
bersambung ke bagian 2
Mulai dari di situs forum kaskus.us, www.google.com, ask.yahoo.com dst.
Berikut adalah isi thread saya di kaskus :
Permisi Momod dan Admin Kaskus....Dari thread tesebut, aku mendapat beberapa PM dan balasan dari seseorang yg berbisnis di scarp platinum. Namun ketika dihubungi ternyata agak susah dan sepertinya dia tidak memiliki toko yg nyata... jadinya cancel.
Barang yg dicari :
Toko atau pengrajin yg biasa mengerjakan cincin platina (bukan emas putih).
Platina = Platinum = Unsur kimia Pt.
Model :
Sederhana, bulat sempurna tanpa mata/permata.
Harga :
Mohon ajukan saja harga / gram nya.
Jumlah :
Satu pasang.
Kontak :
Silahkan tinggalkan link di thread ini, atau kirim email ke silverant[at]gmail.com
Waktu :
Segera sebelum * * 2011.
Demikian... jika ada info tentang penjual/toko atau link yg jual cincin tersebut di atas, mohon bantuannya ya Agan sekalian....
Mohon maaf kalo salah kamar, saya cari yg paling cocok di sini karena ada perhiasan.
Dari hasil pencarian di dunia maya, aku mendapatkan info bahwa di Jakarta yg jual cincin platinum cuma di salah satu toko perhiasan di Mall Plaza Indonesia dan toko Kaliem di Melawai, Blok M. Di Jakarta susah sekali mencari perhiasan platina.
Akhirnya, weekend saya (dan pacar saya) ke toko Kaliem dengan objective : Menanyakan seluk beluk cincin platina, mulai dari harga, kadar, garansi, harga jual, harga beli dst. dan juga mencari alternatif selain platina.
Dan benar saja, hampir tiap toko emas dan perhiasan di Blok M square dan melawai plasa kami tanya, dan hanya toko Kaliem ini yg bersedia memesankan cincin platina. Wow...
Di toko kaliem ini, kami dilayani oleh langsung dua orang... (mungkin karena dikira langsung mau beli platina, padahal mau nanya-nanya dulu :p ), dan pelayanannya sangat baik. Ramah dan jujur (ini yg penting). Karena kita beli logam mulia (platina/emas), jangan sampai dibohongi. Perlu diketahui, rata-rata toko emas Jakarta mengatakan bahwa emas 22 karat = 75%, jiah... dikiranya orang bodo apa yak, dan di toko Kaliem ini jujur.
Perlu diketahui, kadar emas murni itu 24 karat. so kalo kadarnya 22 karat artinya 22/24 = 91.6 %. Nah lho, trus 75% itu berapa karat dong ? Hitung aja lagi... 75% = 75/100 = 18/24 karat. Jadi emas dengan kadar 75% = 18 karat.
Apa artinya kadar 75% kadar 91.6% apa pengaruhnya ? Bagi yg berniat membeli emasnya sangat berpengaruh. emas 75% berarti berat emasnya hanya 75% dari berat perhiasan. So misalnya punya cincin 10 gram dengan kadar 75%, artinya emas kamu cuma 7.5 gram. Nah... trus sisanya apa dong ? sisanya campuran logam lain yg lebih keras.
Emas putih biasanya merupakan campuran emas dengan nikel, mangan, atau palladium.
Emas kuning biasanya merupakan campuran emas tembaga dan perak.
Ada lagi warna emas merah, ungu dan hijau, tergantung bahan pencampurnya mulai dari alumunium hingga seng.
Logamnya macam-macam, bisa tembaga, nikel, paladium, aluminium, perak dst. Masing-masing logam campuran ini memberikan warna akhir yg berbeda-beda.
Trus kenapa dicampur segala ? kok ga emas 100% saja untuk cincin / kalung / gelang ? karena sifat emas yg lunak, jadi kalo cincin kamu 24 karat, maka akan mudah bengkok-benkok, karena emas memang logam lunak :)
Back to topic, trus apa masalahnya ?
Sebenarnya ga ada masalah, asal kamu tau apa yg kamu beli. Maksudku, ketika kita pengin emas 22 Karat dan kita diberi emas 91.6% ga ada masalah, begitu juga ketika kita minta emas 18K diberi 75% ga ada masalah. Yang jadi masalah ketika kebanyakan toko emas bilang bahwa 22 Karat = 75%, yang tentu saja tidak benar.
Terus terang saat itu sempat merasa "wow murah sekali emas di Jakarta ?". Parameter murahnya karena saya bandingkan dengan harga emas internasional di www.kitco.com atau di www.logammulia.com.
Ketika itu saya nanya berapa harga emas 22 Karat, dan dikatakan sekitar Rp 290.000,- ini tentu sangat murah karena harga emas di internasional masih sekitar Rp 380.000,- per gram. Hitung-hitungannya, 22/24 * Rp 380.000 = Rp 366.400 berarti murah banget kan !
Nah di sinilah kita perlu hati-hati, jangan tergiur dengan harga murah... akhirnya nanya deh, 22K itu = 91.6 kan ? dan ternyata mereka bilang 22K = 75% (yg harusnya 75% = 18K). Nah lo.. pantesan... kalo 18 karat sih berarti harganya wajar ...
Hitungannya 18/24 * 380.000 = 288.400 yang berarti tidak jauh dari harga yang ditawarkan, Rp 290.000.
Untung ga tergiur kan.. bayangkan kalo merasa sudah "merasa" membeli emas 91.6 % tapi dapetnya 75%, bisa makan ati tuh... :D
Ah ga ngaruh.. mau emasnya 100%, 75%, 50% ga ngaruh yg penting bentuknya bagus.Humm... kalo kamu sudah bilang gitu, ga apa-apa juga sih, kan yg penting senang :p
bersambung ke bagian 2
Subscribe to:
Posts (Atom)