1. Membeli saham sama dengan membeli bisnis
Jika sebuah bisnis berkinerja bagus, harga sahamnya akan mengikuti.;
Bagaimana mengetahui bisnis yang bagus? Pertama-tama, Anda harus
mengerjakan PR, yaitu riset fundamental perusahaan tersebut. Sebab, bagi
Buffett, syarat mutlak berinvestasi adalah mengerti bisnisnya dulu. Ia
berulang kali menolak berinvestasi di berbagai saham teknologi murah
karena mengaku tak kenal bisnisnya. “Risiko datang ketika Anda tidak
tahu apa yang Anda lakukan,” tuturnya.
Karena itu, Buffett juga menyarankan untuk memastikan kekuatan
manajemen perusahaan itu. Menurut buku ‘The Warren Buffett Way', ia
punya tiga pertanyaan menyangkut manajemen sebuah perusahaan. Apakah
mereka rasional? Apakah mereka mengakui kesalahan? Apakah mereka bisa
menahan tuntutan institusi? Buffett tak suka manajemen yang hanya
mengikuti arus dan mengkopi kompetitor.
2. Beli perusahaan yang menguntungkan
Buffett lebih suka berinvestasi pada perusahaan yang membukukan
keuntungan dengan konsisten. Artinya, dalam jangka panjang misalnya 10
tahun, perusahaan itu konsisten meraup keuntungan.
Ia pun mengukur tingkat keuntungan perusahaan misalnya dengan melihat return on equity (ROE), return on invested capital (ROIC), dan margin laba perusahaan, lalu membandingkannya dengan perusahaan kompetitor atau industri.
Tapi hati-hati, kadang perusahaan dengan ROE tinggi memiliki utang
yang besar pula. Buffett sangat menghindari perusahaan macam ini. Ia
pernah bilang, “Jika Anda berada di kapal yang bocor kronis, energi
untuk mengganti kapal bakal lebih produktif ketimbang energi untuk
menambal kebocoran.”
Catatan:
ROE = laba bersih/ekuitas
Margin laba = laba bersih/penjualan bersih
ROIC = (laba bersih-dividen)/total modal
3. Beli saham bagus di harga murah
Harga adalah apa yang Anda bayarkan, nilai adalah apa yang Anda dapatkan.
Jadi, belilah selalu saham yang harganya lebih murah daripada nilai
sebenarnya. Ini prinsip utama Buffett yang ia pelajari dari guru
favoritnya, Benjamin Graham. Caranya adalah cermat memperhatikan
fluktuasi pasar dan memanfaatkannya. Ketika pasar serakah, Buffett
cenderung menahan diri. Tapi sebaliknya, begitu pasar takut, ia mulai
menebar jala berburu saham bagus tapi murah. Strategi kontrarian ini
mudah diucapkan tapi pada kenyataannya sulit diterapkan. Sebab, lazim
terjadi emosi dan kepanikan akan menyergap investor di tengah situasi
buruk.
4.Berinvestasi jangka panjang
"Belilah hanya sesuatu yang Anda akan benar-benar senang memegangnya jika pasar tutup selama 10 tahun.
Ketika membeli sebuah saham, Buffett berpatokan akan menyimpannya
dalam jangka panjang bahkan seumur hidupnya. Ia menyimpan sejumlah saham
yang tak pernah ia jual sampai sekarang seperti Coca-Cola, GEICO, dan
Washington Post.
5. Economic moat
Buffett menemukan istilah baru ini, yang secara harafiah berarti
parit perlindungan ekonomi. Tapi yang dimaksud Buffett adalah perusahaan
yang punya keunggulan kompetitif. Perusahaan bertipe economic moat dapat melindungi bisnisnya dari kompetitor karena ia punya kelebihan tersendiri.
Kelebihan ini bisa berupa merek yang kuat, paten, atau posisi
geografis. Memakai prinsip ini, Buffett membeli McDonalds, Coca Cola,
dan P&G.
sumber : kontan.co.id
sangat bermanfaat sekali infonya. thanks.
ReplyDeleteSama sama :)
Deleteterimakasih sudah mampir