December 31, 2008

Menghapus virus secara manual

Seharian kemarin, aku disibukkan dengan proses menghapus virus dari komputer rumah.
Komputer ini biasa dipake oleh Adikku (yang tentu saja masih belum terlalu ngerti masalah virus-virusan dan gampang dibohongi oleh program-program mengandung virus, virus yang memiliki icon menyerupai folder).

Kompie ini tampaknya sudah dinfeksi dengan hebat oleh beberapa virus sekaligus. Ketika aku tes menggunakan usb flash disk yang masih bersih dan berisi beberapa file .exe, .doc, .txt, .zip, .jpg, .wmv dan folder, ketika flashdisk dihubungkan dengan kompie file-file ini langsung diinfeksi kecuali file .txt, .jpg, dan .wmv.

File exe menjadi rusak (tidak bisa di execute), folder di isi dengan file nama_folder.exe di dalam folder dan menggunakan icon folder, file autorun.inf berubah...

Wiih..

Tidak hanya itu, ada user baru bernama batamHacker di komputer dengan group administrators. Explorer juga sudah rusak, menu untuk menampilkan hidden file and folder sudah hilang, begitu pula untu menampilkan file extension dan unhide system file. Dan bahkan aku curiga si Explorer ini adalah Explorer ang sudah ditunggangi trojan, karena sepertinya dia bisa memanggil kawan-kawannya.

Task manager, hanya bisa dihidupkan kurang dari sedetik, setengah detik dihidupkan, langsung mati.. sepertinya program virus yang membunuhnya.

Selain itu tampil pesan error bahwa drive A not ready terus2an dari program wsct*.exe (lupa namanya).

Problemnya adalah :
1. Tidak punya CD antivirus...
2. Inputan ke kompie ini tinggal dari keyboard, mouse, dan flashdisk, dan flashdisk otomatis tidak bisa digunakan karena tiap file exe langsung diinfeksi.
3. Tidak ada komputer lain yang bisa men-scan harddisk, yang ada hanya laptop ini, dan aku tidak bawa konverter IDE to USB.
4. Tidak bisa masuk ke safe mode, tiap kali masuk ke safe mode, ketika me loar driver ati* windows langsung restart..
5. Virus yang menyerang paling tidak ada 5 jenis dan ada kemungkinan lebih (waku di scan di laptop, AVG antivirus menemukan 5 jenis virus & worm & trojan di flashdisk) menjadikannya lebih susah untuk melakukan penyembuhan.
5. Keterbaasan pengetahuan saya tentang windows dan virus-virus yang beredar. <-- problem paling parah tapi ditaruh di paling akhir :D

so... apa yang bisa kucoba ?
Tadinya sih aku udah menyerah, tapi setelah dikomentari oleh mas Bastyan, jadi semangat lagi deh... komentarnya 'masa creator virus kalah ama virus'. Meski aku bukan creator virus, yang kujadikan semangat adalah, toh paling si creator virus ini orang-orang sepertiku juga, programmer biasa yang lagi iseng... kalo dia bisa bikin, mungkin aku jg bisa (PeDe abiss), berarti ada kemungkinan masih bisa diperbaiki...

so kumulai deh...
seperti biasa, pake metode random, karena memang tidak tau harus mulai dari mana.

Ok, kucoba hidupkan task manager... tapi tiap kali task manager hidup, langsung dibunuh oleh virus sedetik kemudian. Tapi dari sedetik ini, aku bisa melihat beberapa program yang dicurigai sebagai virus dan aku bertekad untuk mem bunuhnya sebelum task manager dimatikan setelah dicoba berpuluh kali (entah dari mana aku mndapat wangsit bahwa task manager ini masih bisa diselamatkan), akhirnya ada kesempatan untuk membuka task manager dan mematikan process bernama AZZA SUNDUS (username komputerku sekaligus nama adikku) dengan kecepatan jari (jari diletakkan di del dan enter, tangan satunya disiapkan untuk meng highlight si program) dan akhirnya si task manager berhasil hidup stabil, HOREEE !!!

ketika task manager udah stabil, kulihat satu-satu process yang sedang jalan, dan tampak banyak sekali process virus yang sudah hidup damai di komputer ini.
Satu-satu kucoba mematikan, namun ketika mematikan beberapa program itu, justru task manager yang dimatikan oleh virus... tandanya masih ada virus yang mengontrol task manager.

So.. task manager kubuka lagi, dan kali ini tidak kucoba untuk mematikan program yang akan membunuh task manager jika kucoba mematikannya (damai dulu ama virusnya).

Dari task manager, kita bisa dapet run.. he he he.. ini yang penting, dari run kita bisa ke mana-mana. Pertama-tama aku langsung ke msconfig (ketik msconfig di run) dan mendisable semua yang ada di startup (di sini terlihat banyak sekali program virus - liat dari pathnya yang aneh yang dijalankan ketika startup, dan harus dimatikan - di uncheck).

Setelah mendisable semua startup, aku juga men disable all service (juga dari msconfig) kecuali beberapa yang secara default tidak bisa dimatikan (essential).

setelah itu, ku close si ms config, dan pilih exit without restart..

Pekerjaan berikutnya, gimana cara menghapus file-file yang ter hidden ? waduh... sebenarnya sih bisa menggunakan command prompt, tapi sayang aku lupa sintaxnya untuk menampilkan file hidden, cuma inget ada 'attrib' nya :p So terpaksa main-main registry windows deh...



---eh kok udah panjang ya, kuterusin di bagian ke dua aja yaa.... :)

Problem HP modem Haier D1200P Smart

Setelah beberapa hari menggunakan modem bundling dari smart telecom (haier D1200P) ini untuk koneksi internet, akhirnya aku hafal dengan masalah dan cara mengatasinya.

Tadinya aku sempat heran ketika membaca surat pembaca di www.detik.com, ada pembaca yang protes bahwa dia harus install ulang driver setiap kali akan melakukan koneksi ke internet. Apalagi ada situs yang memberikan review mengenai modem Haier D1200P ini dan memberikan nilai yang kurang memuaskan.

Waktu itu aku tidak percaya, karena kebetulan di CPU ku, modem ini berfungsi dengan sempurna... install, pasang, langsung bisa terhubung ke internet.

Tetapi ketika kemudian modem ini kupasangkan ke laptopku (IBM R51e) memang kemudian ada masalah. Hari pertama aku sampai install ulang beberapa kali dan tetap tidak mau connect ke server smart telecom.

Setelah beberapa kali mencoba tanpa menyerah, akhirnya bisa connect terkoneksi ketika aku menghubungkan modem ini ke port USB yang bagian atas (entah mengapa, port usb yang bawah selalu gagal jika dipasang modem - sudah dicoba dulu ketika menggunakan modem cdma lain merek - ZTE ).

Tapi ternyata masalah belum selesai, meski sudah terhubung ke server smart, aku tetap nggak bisa ngenet, padahal setting Internet Explorer ku di laptop, sama persis dengan setting Internet Explorer di CPU... meski modem sudah ku restart, install ulang dst.. tetep gagal. Pesan errornya adalah pesan page not found padahal yang dibuka saat itu adalah www.google.com.

Akhirnya, aku mendapat driver lain namanya ViaUsb_Setup1.3.16alpha.exe yang bisa di download di sini. Driver haier D1200P untuk windows XP dengan versinya berbeda...

Setelah aku melakukan install ulang menggunakan driver baru ini, aku bisa menghubungkan laptopku dengan internet, namun ternyata masalah kadang-kadang masih muncul, tidak bisa connect ke server smart, berhenti di 'Dialing #777...'

Dan setelah beberapa kali terkena masalah ini, akhirnya tahu deh cara penyelesainnya...

A INSTALL ULANG :
1. Uninstall driver... ketika ada permintaan menghubungkan Handphonemu, hubungkan handphone dalam keadaan hidup, sampai selesai, kemudian cabut handphonemu.
2. Install lagi driver dalam keadaan handphone tidak terhubung.
3. Ketika ada perintah menghubungkan handphone, hubungkan handphone dalam keadaaan hidup, tunggu hingga windows menemukan handphonemu, baru klik OK.

Jika sudah, ikuti petunjuk yang ada di slayer smart, untuk membuat koneksi ke sever smart.

userid : smart
password : smart
dial no : #777

B RESET KONEKSI :
1. Cabut handphone dari laptop.
2. Matikan handphone.
3. Hubungkan handpphone ke laptop dalam keadaan mati, dan jangan lakukan apapun.
4. Tunggu hingga windows menampilkan found new hardware wizzard, klik cancel. (wizard ini akan muncul 2 kali, so klik cancel dua kali).
5. Windows akan memunculkan pesan di toolbar bahwa dia menemukan hardware, namun terdapat problem dengan hardware, sehingga bisa jadi tidak bekerja sempurna. Abaikan pesan ini, sampai hilang sendiri.
6. Hidupkan handphonemu.
7. Double click icon koneksi smart mu untuk connect ke server smart.
8. Kalo belum bisa, ulangi step RESET KONEKSI ini dari awal.

Jika laju koneksi internet lambat, RESET koneksi juga bisa dilakukan, dan terkadang bisa menjadi lebih cepat lagi (entah kenapa, mungkin mas-mas dari networking bisa menjelaskan ?)

Meurutku sih, laju/kecepatan koneksi internet menggunakan modem Haier D1200P ini cukup kencang, yah meski belum bisa untuk streaming youtube tanpa patah-patah, kalo untuk browsing masih ok kok..
Apalagi pake gratis 2 GB tiap bulan selama 6 bulannya :)

Harganya handphone ini sangat murah pula.. so kalo paket ini sudah habis, aku malah mempertimbangkan membeli pakt handphone ini lagi, dan handphone yang ini (kalo belum rusak) kuberikan ke adikku (smart bisa digunakan di daerah lain juga, konsepnya memang mobile phone - seperti fren dan gsm lain CMIIW ).

So, recomended lah buat dibeli...

Software lain yang mungkin tertarik kamu download :
software D1200P

------ updated @ June,8th 2008 ------

1. Akhir akhir ini kecepatan smart koneksi internet smart agak berkurang, mungkin karena jumlah pengguna smart yg makin banyak, namun menurutku sih masih OK, apalagi untuk kelas gratisan... dibandingkan dengan yg berbayar pun, terkadang masih bisa menang... (terkadang lho yak !)

2. Sejak beberapa hari yg lalu, handphone smartku ini mengalami masalah. Masalahnya adalah, ketika handphone dalam kondisi hidup dipasangkan ke komputer, ,maka seketika itu pula, handphone menjadi mati. Dan jika handphone dipasangkan dalam kondisi mati, maka handphone tidak bisa dinyalakan... Handphone (modem) ku juga tidak terdetect di komputer.

Setelah beberapa kali mencoba (trial n error), akhirnya menemukan solusi seperti ini :
Matikan handphone, pasang port kabel USB yg kecil ke handphone, kemudian pasang yang besar ke komputer. Tunggu beberapa saat hingga muncul gambar battrey sedang di charge. Coba pindahkan ke port USB yg lain jika perlu, hingga menemukan gambar ini.

Jika sudah menemukan gambar ini, maka windows akan memberitahukan bahwa dia menemukan hardware baru, dan sedang berusaha menginstall driver... biarin aja si windows menginstall driver, hingga muncul dialog box ygbertombolkan 'Finish', dan klik Finish.

Hidupkan handphone seperti biasa, tunggu hingga muncul tulisan yg menunjukkan handpone kita terkoneksi ke komputer.

Coba dial seperti bisa... dan... bisa tuh... Ini buktinya, aku ngirim updatean melalui handphone murah smart ini lagi :)

Oh ya, mungkin hanya mitos atau hanya kebetulan yg berulang-ulang, kalo pas lagi ada sms yg belum terbaca di handphoneku, kok jadi susah connect ya... aneh sih, tp sekarang aku membiasakan tuk membaca dulu sms yg dateng ke handphone ini (seperti kita tahu, smart tiap hari mengirim beberapa sms promosi :p ).


Oh ya btw, aku gak ada hubungannya sama sekali ama perusahaan smart lho yak... nulis ini gak dibayar, gak dikasih project, gak dikasih pulsa gratis atau apapun (hiks... andai saja dikasih ya... hahaha) so... independen...

Trus satu lagi, disclaimer nih...
Keputusan membeli atau tidak membeli produk smart HP D1200P ini ada di tangan pembaca sekalian... jangan membeli atau tidak membeli berdasarkan tulisan ini... (Jangan sampai aku dituntut karena menulis blog ini :D )

cheers

December 30, 2008

Laju koneksi internet pun melambat

Wah, ternyata laju internet yang kukabarkan sangat cepat di postinganku sebelumnya, hanya sementara.

Hari ini, mulai dari tadi pagi (subuh), laju koneksi internet melambat jauh dari sebelumnya.

Apakah ini efek dari akhir tahun ? atau efek dari sudah berakhirnya liburan dan hari ini orang-orang sudah mulai masuk kantor ?

Aku hanya berharap laju koneksi internet segera kembali seperti kemarin, dimana laju bit-bit datanya sangat kencang, cocok banget buat liburan : suasana santai, ngenet dengan mudah di manapun, dengan laju yang tinggi :)

Ayo smart, kembalikan laju koneksi internetku seperti kemarin :)


*buat seseorang, aku programmer dan ga bilang 'Mas internetnya kok lambat ya?' :D

December 29, 2008

Home sweet home

Fiuh, akhirnya sampai juga ke rumah (sebenarnya kemarin sore udah nyampe rumah sih, tapi baru sempat kutulis sekarang).

Rumahku adalah istanaku, ya, ungkapan ini sangat tepat untukku sekarang.
Meski rumahku biasa aja (lebih cenderung dikatakan jelek) tapi di sinilah hati bisa merasa damai dan tenteram.

Di rumah ini, rasanya bisa istirahat full setelah setiap hari berlari-lari dengan kerjaan di Jakarta. Di rumahku bisa tidur kapan saja, bisa makan kapan saja, bisa ngapain kapan aja, apalagi ternyata di sani ternyata ada sinyal smart untunk ngenet :)

He he he, gak nyangka, ternyata di desa kecil seperti tempat rumahku berada ( di Parakan, Kab Temanggung, Jawa Tengah) ada sinyal smart. Trus koneksi internet di sini cepat pula, barangkali tidak ada yang memakai selain diriku, jadinya cepet banget :)

So... pas banget deeeh..
suhu udara yang segar dan dingin khas pegunungan, orang2 yang santai (di sini waktu seperti berjalan lambat, semua orang santai dan tenang), ditambah mendung dan kabut yang datang hampir tiap pagi hari, pas banget buat liburan, buat cuti dan melupakan sejenak kepenatan di jakarta :)

Ternyata, gak perlu ke lombok atau Bali untuk menghilangkan kepenatan... di rumah sudah lebih dari cukup (tapi tetep pengin ke Lombok ding :D ).

Bukankah ssal bisa ngapain aja kapan saja, itu sudah kondisi terbaik? karena itulah yang dinamakan kebebasan :)

Masih beberapa hari lagi di rumah, banyak yang bisa dinikmati, sayangnya gak bawa kamera. Gara-gara males bawa tas lebih dari satu, dan karena lebih mementingkan Grado ku masuk tas. Jadinya is tasku cuma Laptop IBM R51e, Headphone Grado SR 125, Dua potong baju dan dua celana juga baju dalam, udah.

Duuh.. rasanya pengin deh, kerja dari rumah aja... tapi gaji tetep gaji Jakarta :)

December 25, 2008

Naik Pesawat

He he... ndeso mungkin... :D
Tapi karena belum pernah naik pesawat secara sadar (terakir kali naik pesawat masih bayi, so gak inget naik pesawat itu gimana) jadinya ya gini..

Pas beli tiket aja tegang, soalnya pesan tiketnya lewat internet, trus bayar lewat ATM... dan aku cuma pegang bukti bahwa aku sudah mendaftar berupa sebuah struk yang keluar dari ATM Bank BNI, yang notabene mudah hilang tulisannya T__T
kalo hilang, hangus deh duitku.. dan pastinya gak bisa terbang ke Semarang :D :D

Dah ah, ntar diterusin kalo udah pulang dari Kampung tercinta :)

December 23, 2008

Mencoba Sennheiser PX 100

Stelah mengetes beberapa headphone sebelumnya, akhirnya aku berkesempatan untuk mencoba headphone Sennheiser PX 100 punyaan temen... Kebetulan PX 100 yang warna hitam (ada varian warna putihnya)

Kesan pertama melihatnya... sepertinya asyik juga, headphone ini bisa dilipat dan ada wadah khususnya yang terbuat dari plastik keras dan cukup mewah, sehingga sangat cocok untuk bepergian.

Tulisan 'Sennheiser' di atas headband nya membuat orang yang melihat menjadi aware bahwa headphone ini headphone yang mahal dan bagus. Desainnya juga OK, simple, menarik dan berkesan modern.

Pertama dipasangkan ke telinga, humm.. nyaman juga headphone ini, tidak menekan telinga terlalu keras, dan juga bisa disesuaikan dengan besarnya kepala kita.

Waktunya test suaranya !
Testing dilakukan dengan source yang sama dan player yang sama dengan waktu testing Grado SR 125 dan Sennheiser HD 202.

Wii.. agak kaget juga, ternyata headphone tipis ini bisa mengeluarkan Bass yang tebal.. terus terang gak nyangka :) Bassnya berdentum kencang, cocok untuk pencinta bass...

Ketika volume suara ditingkatkan hingga level maksimum, headphone ini tetap bisa mereproduksi suara tanpa pecah... wow !

Suara yang dihasilkan juga jernih... (mungkin kalo aku belum pernah mendengarkan melalui Grado ku, suara yang dihasilkan headphone ini kubilang sangat sangat clear :p )

Menurutku, untuk orang yang suka bepergian, headphone ini sangat OK... terutama yang suka traveling dan gak suka yang type in-ear (sepertiku) :)

Dengan harga headphone sekitar 450 ribuan, kamu bisa mendapatkan headphone portable tanpa mengorbankan kenyamanan dan kualiaas suara.

recomended lah...

kasih bintang 3,5 aja...

December 21, 2008

Hasil Test Sennheiser HD 202

Nah, yang ini hasil test bersama headphone sennheiser HD 202.

Lho.. ternyata hasilnya sama :D :D :D
Berarti kupingku memang mentok di situ kali yak...


hasil test sennheiser HD 202

Konfigurasinya sama persis dengan yang digunakan saat testing Grado SR 125.

Komputer (souncard realtek HD onboard) + Sennheiser HD 202

Hasil Test Grado SR 125

Ini hasil test telinga dengan headphone (cans) baruku (Grado SR 125) dari website
tipe test : POP1

masih jauuuuh banget dari 'telinga dewa' :D

Harus banyak belajar :)

Source suara :
Kompie (soundcard realtek HD onboard) - Grado RS 125

hasil test

December 20, 2008

Koleksi headphone

Horeeee, akhirnya koleksi headphoneku nambah lagi ^ ^

Punya berapa siih kok sampai bilang koleksi.. hi hi hi, sebenarnya cuma punya beberapa kok... (kapan-kapan mau pinjem kamera temenku ah, biar fotonya bisa kuupload di sini..)

OK... kita urutkan dari yang paling murah dulu... dan jika harganya sama maka akan dirutkan berdasarkan yang kualitas suaranya jelek dulu (IMHO lho yaaa)

1. Samsung, type tidak tahu, harga gratis (bawaan handphone samsung).

Humm.. headphone ini (lebih tepat headset karena ada micnya) suaranya cempreng bgt.. Bass gak keluar... treblenya terlalu keluar.. dan kadang malah pecah :D
Kalo disuruh ngasih nilai... ehm... kasih bintang satu aja dari lima bintang (maaf yaa... :p )

2. Sony Ericsson,type tidak tahu, harga gratis (bawaan handphone sony ericsson).

Nah yang ini agak lumayan... meski suaranya cempreng juga, tp bass masih agak-agak keluar... mediumnya juga lumayan.. tapi cukup kukasih bintang 1,5 aja ah..

3. Salar, type V71, harga sekitar 120ribuan di Mangga Dua.

Nah yang ini suaranya lumaan OK nih... Bassnya mantap, treblenya juga OK... medium OK.

Tapi untuk detail memang masih kurang... trus kelemahannya gampang banget rusak, kalo kabelnya ketarik beberapa kali saja nanti salah satu sisi akan tidak keluar suaranya... dan ini sudah terjadi pada dua headphoneku... pertama waktu masih di Lab Teleinformatika, pernah menggunakan ini dan setelah beberapa kali jatuh dan ketarik, akhirnya rusak deh...

Sampai di Jakarta, nyari-nyari lagi headphone ini, setelah dapat, akhirnya kejadian yang sama terjadi lagi.. hiks... sekrang mati total (karena udah kubongkar-bongkar :D :D )

Untuk kenyamanan, headphone ini cukup nyaman... batalan kainnya cukup enak di telinga, dan meskipun bertipe 'menekan' daun telinga, daun telinga tidak terasa sakit dengan headpone ini.

Kukasih nilai 2,5 saja...

4. Sony Ericsson, type HPM-70, Harga sekitar 150-190 rb di Mangga Dua.

Headset bawaan Handphone Sony Ericsson Walkman Serries (W910i) ini suaranya OK banget buat pencinta Bass. Dan karena dia bertype in-ear, maka untuk stagingnya juga lebih kerasa. Sayangnya untuk mendengarkan musik-musik klasik dan akustik, headpone ini kurang OK. Untuk nada suara tinggi, kurang clear dan sepertinya terhambat sesuatu... Tapi untuk suara Bass, sertinya ini yang paling 'bulat'.

Kelemahannya (IMHO) :
Tampaknya saya kurang cocok dengan headphone bertype in-ear, saya merasa kurang nyaman menggunakan headphone in-ear dalam waktu lama. Paling lama 1 jam non-stop, telinga rasanya sudah lelah..

Nilai 3 bintang :)

5. Sennheiser, Type HD202, Harga Rp 311 ribu di Plasa Semanggi.

Humm.. ini headphone favoritku untuk all round...

Sangat nyaman dipakai bahkan untuk berjam-jam (tiap hari minimal aku menggunakannya selama 8 jam, 4 jam nontsop sebelum istirahat makan siang+ 4 jam nonstop setelah istirahat makan siang + 2 jam di rumah ) dan nyaman-nyaman aja tuuh...

Ini headphone paling nyaman yang pernah kupunyai :) Selain itu suaranya juga OK.
Bass keluar, meski agak kurang 'bulet' tapi sih sudah OK banget untuk harga segini.
Suara yang dihasilkan lebih ke arah 'warm'.

Headphone ini memilikikabel yang panjangnya 3 meter dan sangat cocok untukku yang kucolokkan ke port 1/8 di bagian belakang kompie... Tapi jangan khawatir, bagi yang ga butuh kabel panjang, sennheiser melengkapi paket penjualannya dengan penggulung kabel juga dan satu bagi yang ingin menggunakan di port 1/4 juga tidak masalah, karena Sennheiser juga melengkapi dengan konverternya.

Dengan headphone ini, saya jadi bisa mendengar 'suara-suara yang tidak pernah didengar sebelumnya' di music player yang sama dan file yang sama !
Detail audio nya bagus, untuk harga segitu sangat pantas. Recomended lah...

Bintang 3,5 untuk headphone ini :)

6. DBE Accoustic, type lupa, harga sekitar 400rban (lupa)

Headphone ini, males banget mbahasnya, karena udah hilang entah ke mana (sepertinya jatuh di suatu tempat)... hiks... dan ingin kulupakan saja (sebenarnya males kutulis, karena jadi ingat akan dirinya...).

Seingatku, headset bertype in-ear ini bagus banget untuk musik klasik dan akustik. Detail yang diberikan untuk musik-musik seperti ini sangat bagus banget.. headset-headset syang kutulis sebelumnya gak bisa ngalahin untuk suara tinggi.

Untuk bassnya... menurutku kurang OK... (dan memang waktu itu membeli yang ini khusus untuk musik klasik, akustik, dan vokal) karena suara yang dihasilkan jernih banget deh.

Bintang 3 saja untuk yang ini.

7 Grado, type SR 125, Harga $150

Nah.. ini dia headphone yang terakhir kubeli...
Kalo liat harganya memang Wah banget... (apalagi kurs dolar lagi tinggi), so gimana kualitasnya ?

Kualitasnya OK bangeeeet!! suara yang dihasilkan darinya sangat jernih, sangat clear.. Bass juga OK, lebih 'bulat' daripada sennheiser HD 202 ku.
Untuk nada tinggi, sayangnya tidak bisa dibandingkan dengan dbe Accoustic ku karena dia sudah hilang... tapi rasanya seimbang deh...

Type suara yang dikeluarkan headphone ini adalah 'warm' dan smooth tapi juga full.. keren deh :D

Dengan menggunakan headset yang ini, detail yang lebih banyak lagi akan kamu dapat.. tapi jika file ang kamu mainkan bertype mp3, apalagi yang berbitrate 128Kbps sih, sepertinya tidak terlalu ada bedanya antara sennheiser HD 202 dengan headset Gradoku ini...

Uneuk bisa membedakan beda yang kentara banget, paling tidak menyetel CD audio dan menggunakan mode analog... (kalo punya yang SACD 24-bit recording akan lebih baik lagi :p )

Ketika di dengarkan menggunakan headset ini, suara susan wong, Harley Westerna, Carrine May akan terdengar jelas dan jernih bagaikan dia menyanyi di depan wajahmu :)

Jika digunakan untuk mendengarkan musik yang live, kamu akan merasa bahwa kamu tidak hanya menonton konser, tapi berada di panggungnya :D IMHO.

Headset ini kurekomendasikan untuk home audio di rumah yang memiliki colokan headphone 1/4" . Tidak direkomendasikan untuk mp3 player karena dia membutuhkan perangkat tambahan lagi berupa headphone amplifier untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya (harga paling murah adalah merek fiio Rp 110-150 ribuan dan yang agak bagusan merek rolls harga Rp 670rb dan ada juga yang Rolls harga Rp 1,885 juta. Atau merek Grado harga >2jutaan T__T ). Tapi tanpa alat tambahan ini pun, sebenarnya suaranya udah OK kok, Jack yang digunakan dia adalah Jack 1/4, bukan 1/8 so kamu butuh converter lagi (yang akan terlihat jelek di mp3 playermu, ,karena panjang colokannya sama atau bahkan lebih panjang daripada panjang mp3 playermu :p ), dan yang paling utama karena kebanyakan file mp3 yang beredar sekarang ber bitrate 128Kbps...

Tapi jika kamu me-rip sendiri dari CD audio dan bisa menjadikannya bertype FLAC (yang satu filenya kira-kira 30MB - bisa diputar menggunakan mp3 player Sandisk Fuze dengan program hack tertentu) atau di rip menjadi format Apple Lossless yang bagus sih gpp menggunakan headphone ini...

Kelemahan heahdset ini...

1. Packagingnya sangat jeleeeek... Hanya dos karton biasa, satu gabus, satu lembar kertas keteangan mengenai Grado, satu lembar semacam kertas garansi, udah, itu doang. Bisa dibilang, masih kalah dengan packaging headset harga 150ribuan. Dan, Grado juga menegeluarkan type lain yang harganya $1000 dan packagingnya sama dengan ini !!

2. Tampilannya sangat sangat sederhana... sangat sederhana sekali. Tidak menunjukkan sama sekali kalo ini headset mahal.

3. Garapannya kurang rapi...

4. Tidak banyak yang tau merek ini.. so kalo lagi jalan2 dan kamu menggunakan headset ini, ga ada yang tau kalo headsetmu mahal... Kalo mau gaya, mending beli Sennheiser HD 515 atau HD 555 deh :)

5. Kurang nyaman untk digunakan dalam jangka lama, paling lama. 3.5 jam nonstop menggunakan headpone ini sudah agak tidak nyaman...

Ok, saatnya memberi nilai, karena nilai ini hanya dari fakrot suaranya, so.. kelemahan2 yang kusebut di atas gak ada pengahnya :p

Nilainya... bintang 4 dari bintang 5 :) ( Nilai bintang 5 dicadangkan dulu, siapa tau besok bisa beli yang harga $1000 wk wk wk wk

Humm.. next, beli headphone amplifier. Kira-kira yang mana ya ?
Ada rekomendasi ? Kalo bisa jangan leih dari 500ribuan..

Eit... seperti yang kukatakan sebelumnya, penilaian ini hanya opini saya pribadi... Di mana tiap-tiap orang punya kesukaan tertentu tentang karakter suara yang dihasilkan dari headphone. So, ini benar-benar pendapat saya, sesuai dengan pendapat telinga dan kesukaan saya :p

Keunikan Bahasa COBOL (akhirnya kutemukan juga)

Setelah setahun begelut dengan COBOl, setelah berusaha memahami COBOl, mencintai COBOL, menemukan suatu yang spesial dari COBOL, akhirnya kemarin ketemu juga keunikan bahasa pemrograman yang satu ini.

Uniknya di mana ?

OK begini nih...

Jika saya memiliki variable X yang menupakan type 9 ( unsigned integer di bahasa C),

Berapakah nilai X jika :
X = 2 / 3 * 9 ( dua dibagi tiga dikali sembilan ) ?

Hayu jawab dulu deh... sebentar doang tuuh..

Jika kamu menjawab nilai X adalah 6 atau 5, dalam kasus COBOL, Anda keliru...
di COBOL jawabannya adalah 0.

Lho kok bisa ?

Hayooo ada yang tau jawabannya ?
Saya sendiri punya teori, bahwa si COBOL memprosesnya seperti ini :

step 1: devide 3 from 2 giving X ( bagilah 3 dari 2 kemudian hasilnya simpan di X).
Step 2: multiply X by 9 giving X (kalikan X dengan 9 kemudian hasilnya simpan di X).

Mengapa hasilnya X adalah 0 ?
karena ketika pembagian pertama (2/3) adalah 0.666666...7 maka oleh COBOL akan dibulatkan menjadi 0 karena tipe si X adalah tipe 9 (padanannya unsigned integer di bahasa C)
so.. ketika step ke dua... X dilkali dengan 9, hasilnya akan 0 karena nilai X sebelumnya adalahh 0.. (0*9=0) ..

Wi... primitif sekali bukan ?
si COBOL melakukannya benar-benar step by step, tidak seperti bahasa pemrograman yang baru-baru sekarang... Mungkin mirip assembler ??
Akhirnya menemukan keunikan COBOL v^ ^

December 16, 2008

Nonton Film Bolt

Wuiiii... bulan ini sepertinya bulan nonton :)

Kemarin malam nonton film lagi, tadinya penginnya sih nonton di Blitz Grand Indonesia atau di XXI Jakarta Theater, tapi karena alasan klasik... akhirnya pindah ke Plaza Semanggu ( duh... Plangi lagi, Plangi lagi... )

Sebelum nonton, kami makan dulu di PH... (ini kok kayaknya gak ada hubungannya ama nonton.. mending di skip aja ah)

OK, nonton. Setelah makan dan Sholat, kami sampai di lantai 5. tempat 21 Plaza Semanggi.

Dan ternyata.. film yang sejatinya akan ditonton, tiketnya suhda habis untuk pertunjukan jam 19.00 dan yang masih sisa adalah pertunjukan jam 21.00.

Haduh, kalo buat nonton yang jam 21.00 kasihan teman nontonku, rumahnya kan masih jauh.. apalagi dia cewek...

So akhirnya beli deh tike nonton untuk film 'Bolt' dengan perjanjian kalo jelek, dia yang bayarin wk wk wk

Jam 19.35 pertunjukan dimulai... ugh, ternyata iklannya banyak bgt... ada kalo cuma lima menit ! Setelah iklan-iklan yang dibintangi oleh Sandra Dewi (Iklan tentang cara mengakses film bioskop 21 lewat sms ) Film Bolt pun dimulai..

Ehm.. untuk mencegah spooiler gak kuceritain jalan ceritanya.

Menurutku, ide cerita film Bolt ini sangat bagus, idenya baru dan OK bgt.
Sayangnya aku merasa ceriatanya kurang dalam... (kalo pernah nonton Cars, Wall-E atau shrek kan di situ banyak petuah2 dan ceritanya lumayan dalam ).

Ya.. hanya itu sayangnya, ide ceritanya udah bagus, tapi ceritanya sendiri terkesan biasa banget... :)

Tapi kalo pengin film yang santai dan lucu, film ini cukup menghibur kok... seisi bisokop juga pada ketawa berkali-kali :)

kasih bintang 3 aja ah... v^ ^

December 12, 2008

Film - FIlm yang ditonton dalam dua minggu terakhir

Wuih.. dua minggu kemarin nonton beberapa Film, ada yang di bioskop, ada yang dari di kompie...

1. Wall-E :
Ehm.. film ini keren banget... ceritanya bagus, konsepnya bagus (meski ada beberapa keanehan yang aneh), penggaprapannya bagus banget.

Tokoh animasinya juga bagus bgt, apalagi si Eva... wuih, mata si Eva mirip banget ama matanya ***** keren deeh.. v^ ^ kasih bintang 4 dari 5 deh

2. Dark Night :
EHm.. ternyata film batman bisa dibuat seperti ini juga ya..
Baru tahu aku kalo si Joker musuh batman itu orang yang cerdas.

Filmnya, menurutku sih bagus, ceritanya juga, penggarapannya juga ok :)
kasih berapa ya... 4 bintang aja deh :p

3. Righteous Kill
Wah.. yang ini OK banget...
bayangkan Robert De Niro ketemu dengan Al Pacino... pasti jadi film yang semacam ini (ingat dengan The Godfather: Part II ?).

Kalo mencari film yang penuh aksi kejar-kejaran, tembak-tembakan maka Anda tidak akan puas melihat film ini. Tapi jika ingin mencari film yang lebih banyak 'diam' nya tapi aktingnya menggigit, film ini cocok untuk Anda :)

Sayang ceritanya agak kurang 'diputar-putar' sedikit...

Kasih bintang 4.5 ah, soalnya suka film2 seperti ini :)

4. Eagle Eye
Ehm.. yang ini filmnya juga bagus, konsepnya cukup baru...
Masih tentang teknologi tapi asyik aja..
kasih 4 juga deh...

5. Quantum of Solace
Ehm.. mungkin pendapatku berbeda dengan yang lain, tapi menurutku fim James Bond kali ini sangat bagus. Biasanya aku gak terlalu suka dengan James Bond salah satunya karena terlalu pamer mobil dan Gadget, terlalu banyak main wanita, terlalu aneh (tiap kali ketangkap musuh, selalu tidak dibunuh langsung tapi disiksa dan kemudian lolos)

Aku juga suka dengan pemain James Bond kali ini karena lebih 'intel', lebih cool, terasa lebih kuat karakternya. Tapi mungkin bagi penggemar James Bond, James Bond ini justru bukan 'James Bond' karena 'James Bond' harus bertampang playboy, 'terserah film spy yang lain mau pake tampang spy beneran, tapi untuk James Bond, punya standar tampang sendiri' begitu mungkin...

Buat James Bond kali ini, kukasih 4 juga (lho.. dari tadi kok 4 tarus yak :D :D )

5. The Invasion

Film yang dibintangi Jodie Foster ini, temanya menarik. Tentang invasi alien ke bumi. Tapi cara invasi si alien di film ini berbeda, dan inilah yang menarik dari film ini :)

Kasih 4 bintang juga deh...


Maaf,maaf kalo nilainya hampir sama semua, soalnya sebelum menonton film-film tersebut, aku dah memilihnya terlebih dahulu :p Dan kebetulan pas dengan dugaan, makanya bisa dikasih nilai bagus semua :)

December 10, 2008

Kapan kita ke mana ?

Eh... jalan2 yuk...

backpacker...
ada libur cuti nih tgl 29-02 (29,30,31,1,2)- 5 hari ada libur nih...

Jalan2 yuu...
ke mana ya.. Pangandaran ? Ciwedey ? Lombok (Ups) ?

December 5, 2008

Blog teman-temanku

Barusan liat-liat blog teman-temanku...

Mas Riza, Yani, Coni, Bastyan, Nisa, Rasyid dst...
wah.. blog teman-temanku kok bagus-bagus ya...

Ada isinya, ada informasinya. Tidak seperti blog ku yang ngacak, ngawur, seenaknya... salah contohnya ya postingan yang ini... wk wk wk


sigh...

November 12, 2008

I hate jaga malam

Huh...

Jaga malam, On Call

AKu benci bangeeeet !!

Jaga malamnya sih aku cuma benci biasa, tapi gak flexible nya yang aku benci banget.

Bayangkan, seminggu penih gak boleh ke luar kota! Dan gak ada flexibilitas di sini.
Ga bisa tuker jadwal, gak bisa diwakilin HUH

Padahal rencananya akhir tahun mau pulkam... ada nikahnya temen pula (Adhy) dan Dana pulang dari Jepang... trus juga lebaran kemarin dah gak pulkam gara2 tugas kantor (juga).

GAK ADA FLEKSIBILITAS !! males banget !

Pindah aja kalo gitu yuk...

November 7, 2008

Merasa tidak mampu

Udah beberapa minggu ini, ada problem di kumpulan beberapa code dan job yang tidak bisa kuselesaikan...

Duh... jadi merasa gak mampu dan pantas untuk tetap berada di sini...

Hiks...

apa resign aja ya, ganti kerjaan... Jadi apaaa gitu..

Gimana menurut kalian ?

October 23, 2008

Postingan Alsa Mega Marsha Tengkerku

Eh...
pas iseng-iseng search di google dengan keyword 'alsa mega marsha tengker' aku kaget...
lho kok ada beberapa situs yang mengutip postinganku sebelumnya ya ?
Kata-katanya persis pula.. (sebelum kuedit)

wew...

trus... ternyata banyak juga lho yang nyari Alsa Mega Marsha Tengker ini...

Semoga dia sering-sering main di FTV ah.. biar sering liat si dia :)

October 17, 2008

Setting GPRS MMS 3G Axis(NTS)

Axis (NTS) Indonesia

GPRS

1. Access point name (APN) : axis
2. User name : axis
3. Password : 123456
4. Phone IP Address : Automatic
5. Proxy Server Address : 10.8.3.8 atau 10.8.1.8
6. Proxy port number : 8080 atau 9201
7. Home : wap.axisworld.co.id

MMS

1. Access point name : axismms
2. User name : axis
3. Prompt Password : No
4. Password : 123456
5. Authentication : Normal
6. Gateway IP address : 0.0.0.0
7. Proxy server address : 10.8.3.8 atau 10.8.1.8
8. Proxy port number : 8080 atau 9201
9. Homepage : mmsc.axis

3G/HSDPA
sama dengan setting GPRS

October 7, 2008

Lembur

Fiuh..
lembur lagi

seperti biasa T__T
lembur tanpa bayaran.

Loyalitas tanpa batas katanya...

cuma katanya..
kata slogan di dalam kalender.

Huh.

October 3, 2008

Liburan yang Membosankan

ah.. bosen
liburan ga ngapa-ngapain..
Hanya di kosanku yang ketika siang hari seperti alat pemanggang.. puanaaaaas !!

sampai-sampai untuk nulis kebosanan liburan ini aja males banget.
Huh!

Tadinya niatnya mau liburan dengan 'keren'
Mau jadi backpacker ke suatu tempat, bawa kamera, bawa tripod, kaos jalan, baju koko.

Rencananya mau sholat Ied di negeri antah berantah... di daerah yang baru pertama kali didatengin.

Niatnya, mau nginep 'sembarangan' di sembarang tempat... jalan-jalan, foto-foto, dst...

Niat hanya tinggal niat...

akhirnya, liburan cuma di kosan ama mall
belanja barang gak jelas sampai banyak duit abis T__T
sholat Ied di tempat 'biasa'
kurang apa lagi ?

September 25, 2008

Emas Sebagai Penangkal Inflasi

Banyak orang percaya emas adalah produk investasi yang bisa menangkal inflasi. Dan memang, sejarah membuktikan emas akan diborong orang apabila terjadi kepanikan yang bisa membahayakan ekonomi negara, seperti inflasi tinggi, krisis keuangan, atau perang.

Inflasi merupakan kenaikan harga barang dan jasa secara umum. Inflasi bisa menggerogoti uang Anda. Kalau asumsi inflasi 15 persen/tahun, maka harga barang & jasa yang sekarang bernilai Rp 5 juta, akan menjadi Rp 10,06 juta atau dua kali lipat pada tahun ke-6, dan Rp 15,3 juta atau tiga kali lipat pada tahun ke-9, dan seterusnya.

Menurut keparahannya, ada tiga tipe inflasi:

1. Inflasi Moderat, yaitu apabila laju inflasi hanya berada di bawah dua digit per tahun (di bawah 10 persen)
2. Inflasi Ganas, yaitu apabila laju inflasi berada pada dua digit per tahun (10 persen - 99 persen)
3. Inflasi Hiper, yaitu apabila laju inflasi berada pada tiga digit per tahun (100 persen atau lebih)

Tulisan ini akan membahas tentang apa yang bisa Anda lakukan agar bisa menghadapi inflasi. Bila Anda bukan termasuk pengambil keputusan di pemerintahan, Anda mungkin tidak bisa ikut menurunkan tingkat inflasi. Yang bisa Anda lakukan sebagai individu, hanyalah bagaimana agar Anda bisa mengambil ‘keuntungan’ dari terjadinya inflasi tersebut. Bagaimana caranya? Saya menyarankan agar Anda melakukan investasi pada instrumen yang akan naik pesat apabila terjadi inflasi tinggi. Apa itu? Emas.

Ketika Cina diserbu Jepang pada masa Perang Dunia, rakyat Cina panik dan mereka berbondong-bondong menyerbu emas sehingga harga emas naik luar biasa. Di Indonesia, pada saat terjadi rush kebutuhan pokok di pasar swalayan pada 8 Januari 1998 (pagi hari sebelum pengumuman APBN oleh Presiden Suharto di hadapan DPR), harga emas juga langsung melonjak. Dalam selang satu dua hari saja, harga emas langsung naik kurang lebih sebanyak 1,5 kali. Dan harga tersebut, walaupun secara fluktuatif, cenderung naik terus waktu itu –sebelum akhirnya turun lagi ketika inflasi kembali berada di bawah dua digit.

Fakta membuktikan, bila terjadi inflasi tinggi, harga emas akan naik lebih tinggi daripada inflasi. Semakin tinggi inflasi, semakin tinggi kenaikan harga emas. Statistik menunjukkan bahwa bila inflasi mencapai 10 persen, maka emas akan naik 13 persen. Bila inflasi 20 persen, maka emas akan naik 30 persen. Tetapi bila inflasi 100 persen, maka emas Anda akan naik 200 persen. Inilah kenapa Anda sebaiknya mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam bentuk emas. Ini karena emas dipercaya sebagai investasi penangkal inflasi. Semakin tinggi inflasi, biasanya akan semakin baik kenaikan nilai emas yang Anda miliki. Tetapi, patut dicatat bahwa harga emas akan cenderung konstan bila laju inflasi rendah, bahkan cenderung sedikit menurun apabila laju inflasi di bawah dua digit. Jadi, emas hanya akan bagus bila terjadi inflasi moderat (dua digit), dan akan lebih bagus lagi bila terjadi inflasi hiper (tiga digit).

Investasi emas

Emas tersedia dalam beberapa pilihan. Beberapa di antaranya yang paling dikenal adalah emas perhiasan dan emas batangan. Satu yang juga mulai populer di Indonesia adalah koin emas.

Bila Anda berinvestasi emas untuk jangka pendek, biasanya akan sulit mendapatkan keuntungan kalau bentuknya emas perhiasan. Ini karena kalau Anda datang ke toko dan membeli emas perhiasan, Anda harus membayar harga emas plus ongkos pembuatannya. Nah, ketika suatu saat Anda menjualnya kembali, maka toko tidak akan mau membayar ongkos pembuatan dari perhiasan emas tersebut. Ia hanya akan membayar harga emasnya saja. Malah, masih untung sebetulnya kalau toko mau menerima emas perhiasan Anda. Beberapa toko kadang-kadang menolak penjualan emas perhiasan dari masyarakat. Penyebabnya bisa bermacam-macam. Salah satunya adalah karena mereka takut kalau-kalau emas perhiasan itu tidak laku lagi apabila dijual. Jadi, kalaupun mereka membelinya lagi, mereka harus melebur emas tersebut.

Karena itu, investasi dalam bentuk emas perhiasan lebih untung kalau disimpan untuk jangka panjang. Karena biasanya harga emas Anda sudah naik jauh dibanding ketika Anda membelinya.

Emas perhiasan tersedia dalam berbagai macam karat, di antaranya 18 - 24 karat. Untuk investasi, alangkah baiknya bila Anda memilih emas perhiasan senilai 24 karat. Ini karena kemungkinan emas perhiasan Anda bisa dijual kembali jauh lebih besar dibanding emas perhiasan yang 18 karat. Sekali lagi, investasi dalam bentuk emas perhiasan biasanya baru akan memberikan hasil yang menguntungkan dalam jangka panjang, bukan jangka pendek.

Investasi emas yang menurut saya cukup baik adalah investasi emas dalam bentuk batangan (emas logam mulia). Emas ini cukup baik bila dijadikan investasi, dan siapapun tak menyangkal bahwa emas batangan -berbeda dengan emas perhiasan- mudah untuk dijual kembali. Selain itu, emas batangan tidak meminta ongkos pembuatan seperti halnya emas perhiasan. Karena itu, bila Anda ingin melakukan investasi emas, maka tak ada salahnya Anda mempertimbangkan investasi dalam bentuk emas batangan.

Lainnya adalah Koin Emas ONH (ongkos naik haji). Maksudnya, dari koin emas ini diharapkan bisa sebagai alternatif investasi bagi mereka yang ingin menabung untuk mempersiapkan biaya ibadah Haji.

Penamaan ONH ini sebetulnya hanya taktik pemasaran saja. Kenyataannya, walau namanya Koin Emas ONH, tetapi investasi ini sama saja dengan investasi emas lainnya karena harga emasnya sama saja. Harganya sama dengan harga emas yang mengikuti harga mata uang asing (dolar AS), dan aman terhadap inflasi. Artinya, orang yang tidak beragama Islam sekalipun bisa berinvestasi dalam Koin Emas ONH ini karena sebetulnya investasi ini sama saja dengan investasi emas lainnya. Bahkan, penamaan ONH pada Koin Emas tersebut sebetulnya akan sangat menguntungkan pemegangnya, karena emas tersebut akan lebih memiliki positioning yang lebih baik dalam pemasarannya.

Koin Emas ONH dapat dibeli dan dijual kembali di cabang-cabang PT Pegadaian di seluruh Indonesia, toko emas, dan unit pengolahan dan pemurnian logam mulia PT Aneka Tambang Tbk. Ukurannya mulai dari berat 1, 5, dan 10 gram.


Dikutip dari detikcom. Ditulis oleh Safir Senduk.

September 23, 2008

Hal-hal TERBESAR bagi seorang karyawan

dapet dari temen nih...

Hal-hal TERBESAR bagi seorang karyawan

01.. Motivasi terbesar adalah gaji.
02.. Kesialan terbesar adalah promosi tanpa kenaikan gaji.
03.. Kejutan terbesar adalah bekerja biasa tapi tiba-tiba gaji naik.
04.. Bakat terbesar adalah berpura-pura sibuk tapi tak melakukan apa-apa.
05.. Kesalahan terbesar adalah membantah bos.
06.. Penurun semangat terbesar adalah terlambat menerima gaji.
07.. Kesedihan terbesar adalah tidak menerima gaji krn bos melarikan diri.
08.. Kebahagiaan terbesar adalah menjadi bos dari bos sekarang.
09.. Kecerdikan terbesar adalah datang terlambat tapi bos tidak tahu.
10.. Ketololan terbesar adalah bilang pada orang lain bahwa kita ini malas.
11.. Kebiasaan terbesar adalah bos mengatakan sesuatu padahal artinya lain.
12.. Keinginan terbesar adalah memecat bos sendiri.
13.. Kekesalan terbesar adalah anda bekerja keras tapi orang lain yg dipuji.
14.. Kepuasan terbesar adalah bisa saling berkirim email.

September 22, 2008

Buku - Buku Cobol

Hei...
Aku ada buku COBOL nih...
kalo ada akademisi yang membutuhkan referensi belajar COBOL... bisa hubungi saya.
Karena buku ini milik kantor, so... paling bisa bantu fotokopiin aja...

ada tiga buku ...
yang pertama :
Structured Cobol Programming (dapat dilihat di http://www.amazon.com/Structured-COBOL-Programming-Nancy-Stern/dp/0471871508)

yang ke dua :
Fundamentals of Structured COBOL Programming, nth edition

dan yang ke tiga :
Bahasa COBOL karya Jogianto, terbitan Penerbit Andi.

Jika ada yang butuh... email saja ke email saya.

silverant[at]gmail.com

September 18, 2008

Beli Emas lagi

Horee... dapet THR... :)
THR kali ini... sebagian dikasihin ke ortu.. sebagian lagi dibuat beli koin emas 24 karat lagi.. fiuh, akhirnya kesampaian juga beli koin emas lagi :)

Seperti diketahui... beberapa bulan terakhir, harga emas turun jauh dari waktu aku beli pertama kali.

Sempat ngerasa, 'wah rugi nih beli emas' tapi ternyata (semoga) tidak :)
Harga emas waktu naik kemarin, emang gara-gara didorong oleh naiknya harga minyak bumi yang fantastis... dari di bawah $100 menjadi sempat $146. Nah ketika harga minyak bumi turun lagi di bawah $100, akhirnya harga emas jatuh juga...

so kemarin saat yang tepat untuk membeli emas untuk investasi jauh ke depan :)

Sayangnya.. rupiah sedang melemah terhadap dolar, jadi harga emas koin turunnya tidak jauh beda... padahal kalo harga dolar jatuh terhadap emas.. dan rupiah sedang menguat terhadap dolar.. harga emas bisa murah banget tuuh :p

Kemarin dapet koin emas 24 Karat seharga Rp 244.000,- / gram (pada saat itu, ketika lihat harga di website logammulia, harga emas 24 karat sudah mencapai Ro 254.000,- ). Beli di toko emas Prau di Parakan, Temanggung... (nitip ama Ibu :p ) dan dapat sertifikat juga. Di situ juga ada koin emas ONH yang beratnya 3 gram...

Dan sekarang harga udah naiiiiiiiik... kalo dilihat di www.logammulia.com harga per gram sudah mencapai Rp 265.000,- hi hi hi.. dalam beberapa hari aja udah naik banyak :)

Tapi gak akan kujual ding emasnya... mau dijadikan sebagai pengaman aset :)
Siapa tau krisis global ini benar-benar akan terjadi :p

Doain yaa.. cepetan dapet duit lagi biar bisa beli emas lagi :p

kalo pengin tau harga emas update bisa lewat :
www.kitco.com
atau
www.logammulia.com

Selamat berinvestasi di dalam emas :)

September 12, 2008

Blog baru

Hue hue hue...
Tadi iseng-iseng aku bikin blog baru.
Isinya tentang promo-promo yang sedang/akan diadakan oleh penerbit kartu kredit di Indonesia (issuer).

Karena sementara ini aku hanya memiliki data promosi dari Bank Negara Indonesia (BNI) yang ku upload ya cuma promo kartu kredit BNI saja.. hi hi hi...

Blog nya mau dibawa ke arah mana ? Belum tau juga... tadinya sekedar ingin sharing saja.. soalnya seringkali info promo yang sedang diadakan oleh penerbit kartu kredit tidak sampai ke tangan pemegang kartu (cardholder) sehingga mereka tidak dapat memanfaatkan promo-promo yang ada. Padahal banyak dari promo yang hanya berlaku dalam hitungan hari.. jadi, info mengenai promo yang update dan cepat, sangatlah penting :)

blognya adalah http://promo-kartu-kredit.blogspot.com

September 11, 2008

Kompre

Duuh...
tgl 26 September ini, aku diharuskan untuk mengumpulkan paper / kompre...
hiks... padahal baru mulai bikin 1 hari yang lalu...
Bahannya apa ?
Tentang implementasi VbV ( Verified By Visa ) atau Secure Code nya MasterCard..

Ya.. analisa gitu deh... dari segi bisnisnya dari codingnya dst...

hiks hiks..
padahal pembimbingku udah resign mulai kemarin.. dan hal ini belum pernah dibicarakan kepada pembimbingku (gak tau kalau beliau bakalan resign kemarin)

Doain yaa....

Semoga lulus..

Setting GPRS IM3, Mentari, XL, Telkomsel

Setting GPRS IM3 :

Connection Name : M3-gprs
Data Bearer : GPRS
Access Point Name : www.indosat-m3.net
Username : gprs
Prompt Password : No
Password : im3
Authentication : Normal
Proxy address : 010.019.019.019
Homepage : http://wap.indosat-m3.net
Connection Security : Off
Session Mode : Permanent


Setting GPRS Mentari :

Connection Name : indosat
Data Bearer : GPRS
Access Point Name : indosatgprs
Username : indosat
Prompt Password : indosat
Password : indosat
Authentication : Normal
Proxy address : 010.019.019.019
Homepage : http://www.klub-mentari.com
Connection Security : Off
Session Mode : Permanent


Setting GPRS XL
:

Connection Name : XL-gprs
Data Bearer : GPRS
Access Point Name : www.xlgprs.net
Username : xlgprs
Prompt Password : No
Password : proxl
Authentication : Normal
Proxy address : 202.152.240.50
Homepage : http://wap.lifeinhand.com
Connection Security : Off
Session Mode : Permanent


Setting GPRS Telkomsel :

Connection Name : Telkomsel
Data Bearer : GPRS
Access Point Name : telkomsel
Username : wap
Prompt Password : No
Password : wap123
Authentication : Normal
Proxy address : 10.1.89.130
Homepage : http://wap.telkomsel.com
Connection Security : Off
Session Mode : Permanent


sumber : dari wesite masing-masing, dari brosur masing-masing provider.

September 9, 2008

Error

Wah.. aneh..
blog ku, kalo gak ditambahi postingan ini jadi error (putih semua satu layar... kenapa ya ?)
Kejadiannya adalah.. setelah posting postingan terakhir (Danau Dariza bagian 3) ketika di view, blog ku ( http://silverant.blogspot.com) hanya putih bersih, polos... tapi kalo buka http://silverant.blogspot.com/nama_page.html OK OK aja...

Main blogku ( http://silverant.blogspot.com ) baru bisa ditampilkan lagi ketika aku create lagi posting setelah si danau dariza 3 ( postingan ini).

APa yang kurusak ya ?

Danau Dariza Cipanas, Garut (bagian 3 - habis)

Malam hari, sekitar jam 20.00 kami mulai kelaparan, akhirnya diputuskan untuk membeli makanan di 'Sumber Rasa' yang tadi siang tidak kesampaian.

Seperti biasa, kami menggunakan angkot coklat polos, dan turun di pertigaan Cipanas. Kemudian kami berjalan sejenak, dan di sebelah kanan jalan (nyebrang) akhirnya kami temukan juga si 'Sumber Rasa' bersebelahan dengan indomaret (Indomaret lagi ! ).

Makan di 'Sumber Rasa' kalo siang sepertinya pasti asyik, karena kita bisa makan di atas kolam ikan... sayang kalo malam hari suasananya gelap banget.. so ikannya gak keliatan (apalagi ikan yang di dalam kolam.. lha wong ikan yang di atas piring aja remang-remang !). Makanan di sini lumayan enak.. entah karena laper atau memang enak.. Harganya juga masih cukup terjangkau lah..

Selesai makan sekitar jam 22.00 Wew.. lama amat... selain makanannya keluar agak lama, juga karena ngobrolnya juga lama :p Nah.. pas kami mau kembali ke Danau Dariza kami baru nyadar... sepertinya kok udah gak ada angkot yak...
Masa jalan ke atas ? Kalo yang cowok sih gpp... nah yang cewek ? Apalagi jalanan gelap banget... so akhirnya kami didekati oleh tukang Ojek... setelah tawar-menawar, akhirnya deal satu ojek biayanya Rp 5000 ,- hi hi hi... lumayan murah lah..

Sampai di atas... karena kecapekan dan kepala udah puyeng.. aku langsung bobo... sementara yang lain masih ngobrol.. entah ngobrolin apaan...

Danau Dariza Pagi hari

Jam 04.45 Pagi Aku bangun, ternyata Leon dan mas Firsen udah bangun duluan, udah sholat pula.. abis itu baru inget misi kemarin sore ('nyolong perahu' ). So sehabis sholat, aku dan mas Firsen menjelajah danau... berpura-pura lagi menikmati danau.. kemudian 'singgah' ke rumah penghuni lain yang lampu luarnya mati (mau nyolong).. pas udah di rumahnya.. ternyata dari dalam jendela ada yang mengamati gerak gerikku... so langsunglah berpura-pura mau foto-foto di depan rumah penghuni itu (untung mas Firsen bawa kamera ! :D ).

Misi_nyolong_perahu

Petualangan kami lanjutkan ke rumah di dekatnya.. tampaknya rumah yang ini sepi.. nah ketika mengamati rumah sepi ini, kebetulan pula dua agen kami yang lain (Leon dan Eko) sudah sampai di dekat rumah itu (mereka menjelajah melalui jalan darat di belakang rumah). Langsung saja aku dan Mas Firsen memberitahukan bahwa kondisi 'aman' dan kedua agen kemudian dengan sigap beraksi menaiki perahu, melepaskan tambang penambat perahu, dan di dayung menjauh dari rumah...
Misi berhasil !! he he he (Foto di atas adalah detik ketika dua agen kami sedang 'nyolong' perahu )

Sayangnya, baru satu perahu yang berhasil kami 'kembalikan ke pangkuan ibu pertiwi', hari sudah mulai terang... so...penghuni lain juga sudah mulai keluar dan danau pun mulai rame...

Foto di bawah ini adalah foto salah satu penikmat danau yang sedang 'cari perhatian' dengan pura-pura berfoto di depanku, rupanya dia minta difoto :D :D :D

Cewek_minta_difoto

Abis_Foto_pose_dulu

Cewek ini kuat bgt... dia udah 3 kali putaran.. 2 putaran pertama mendayung sendirian pula, baru di putaran 3 dia ajakin 'adik-adik' nya. Nah di putaran ke 3 inilah jumpernya baru dibuka, mungkin udah gak kedinginan lagi... maklum.. 3 putaran capek lhoo !

Kegiatan pagi itu santai banget... maklum hari terakhir kami di sini, so pengin menikmati dengan sebaik-baiknya. Apalagi sekitar jam 8 pagi hujan turun, meskipun tidak deras, tapi suasana pegungungan yang berkabut tipis, disertai dengan hujan gerimis, membuat hati tenang, pikiran rileks... duuuh.. jadi pengin ke sana lagi T___T

Kegiatan diisi dengan kegiatan masing-masing. Ada yang sarapan pagi (kami mendapat 2 jatah sarapan pagi), ngobrol, berendam di air hangat, renang, fOto-foto, dan untukku sendiri.. nonton Nagita Slavina !! hi hi hi.. kebetulan banget ada sinetronnya Nagita Slavina di SCTV... ceritanya yang dia jadi sopir angkot :D
Nagita tetep lucu aja :D

Akhirnya, jam 10 selesai juga film ini... (kalo belum selesai, aku gak mau diajakin ke mana-mana :D :D ) Kami packing lagi untuk pulang menuju Jakarta lagi.

Rumah Makan Cibiuk

Sebelum ke Jakarta, kami sempatkan diri mampir makan siang di Rumah Makan Cibiuk yang suasananya wuiiiiiiiiiiih mantaaaaap ! suasana, makanannya, pelayanannya, pelayannya (bedakan pelayanan dengan pelayan !) semua mantap !

Kami makan di atas kolam ikan di sebelah sawah ( nah lhoo.. )
Untuk mencapai rumah makan Cibiuk ini, kami 'membajak' angkot. Sengaja kami cari angkot yang sepi.. dan karena kami berenam.. si angkot 'mau gak mau' mau nganterin kami ke rumah makan tersebut ( kalo gak salah cuma dibayar 25000 untuk berenam ) :p

Rumah makan Cibiuk ini jaraknya mungkin sekitar 3-4 km dari peertigaan Cipanas, ke arah Bandung, so diluar jalur angkot coklat ( angkot coklat ini jalurnya, dari atas belok ke kanan.. kalo ke rumah makan ini ke arah kiri )

Dan... berakhirlah sudah petualangan di Garut...

duuuh... tak sabar akan petualangan selanjutnya nih...

see you at my next trips :)

September 8, 2008

Danau Dariza Cipanas, Garut (bagian 2)

Welcome to Danau Dariza

OK kelanjutan cerita dari postingan sebelumnya nih...
Untuk ke Danau Dariza, kami harus naik angkot berwarna coklat polos... (tampaknya angkot coklat polos ini satu2nya angkot yang lewat daerah situ.. so sangat mudah menemukannya).

Biaya per orang adalah Rp 3000 (angkot di daerah Jawa Barat kok mahal yak), Kalo ingin petualangan lebih, sebenarnya bisa juga jalan kaki, hanya sekitar 3-4 km kok, tapi jalannya menanjak :)

Sampai di depan Danau Dariza, kami disambut oleh beberapa bangunan yang sedang dibangun... tampaknya Danau Dariza ini masih baru, dan sedang mengadakan expansi...

Karena Check in dihitung mulai jam 12.00, dan ketika sampai sana masih sekitar jam 11, salah satu kamar yang kami book masih ada penghuninya... so kami baru dapat satu kamar dulu... gpp lah.. yang penting tas ini bisa ditaruh di tempat yang aman...

Acara selanjutnya adalah.... Makaaaaaan... udah laper bangeeeet... so kami menelpon teman kami yang orang garut, yang pernah ke Danau Dariza (Mas Firsen) dan mendapat petunjuk bahwa ada tempat makan yang enak di pertigaan Cipanas, namanya Sumber Rasa.

Segera kami mencari angkot untuk menuju ke Rumah makan tersebut... tapi setelah sampai di pertigaan Cipanas), kok gak keliatan tanda-tanda 'Sumber Rasa' yak...
Setelah tanya ke SUpor Angkotnya, ternyata Sumber Rasa tidak dilewati angkot kami.. so kalo mau ke Sumber Rasa harus berhenti di pertigaan Cipanas, kemudian jalan sekitar 100M ke arah Bandung (dari arah Danau dariza, belok ke kiri).

Karena dah kepalang tanggung, kami minta supir Angkot mengantarkan kami ke warung makan daerah situ yang enak, dan diantarkanlah ke warung makan 'Dua Saudara'.

Makanannya lengkap.. dan walaupun warungnya lumayan kecil, tapi yang makan di situ rame banget... padahal rasa makanannya biasa aja :p

Setelah makan, kami kemudian mencari supermarket untuk belanja snack... kali ini kami bertemu dengan Supermarket 'Aladin' (Akhirnya bukan Indomaret seperti di perjalanan-perjalanan sebelumnya :p). Di depan Supermarket ini juga ada ATM BNI dan ATM Bank Lain (he he he.. yang di promosiin Bank ku aja yak :p )

Setelah merasa cukup belanja, kami kembali ke Danau Dariza, dengan tujuan untuk menjelajah daerah sekitar Danau :)

Penjelajahan dimulai dengan penjelajahan darat... kami menemukan beberapa taman yang kuyakini akan sangat romantis jika berdua dengan kekasih kita di situ pada malam hari... apalagi dengan penerangan obor dan pemandangan danau... wuiiih...

Setelah penjelajahan darat.. kami mulai mencoba penjelajahan air... Ternyata penjelajahan air ini lebih seru (apalagi seperahu ama si cewek), aku yang biasanya takut air saja jadi gak takut ( soalnya airnya sudah kuukur dan dalamnya hanya sekitar 1 M - so kalo jatuh dari perahu masih aman deh.. Makloom.. gak bisa berenang :D )

Selain rumah Minang, ada bentuk rumah Batak dan rumah Sunda, juga yang sedang dibangun, ada rumah ehm.... rumah adat mana yak, pernah liat bentuknya waktu SD dulu, tapi udah lupa nama dan asal daerahnya :D

Di danau, kami bepapasan dengan penghuni dari rumah-rumah lain, saling menyapa, saling tabrakan perahu (lho?)... seru banget... (sayang gak ada penumpang perahu yang bening.. :p )

Setelah puas mendayung, beberapa dari kami ingin mencoba pemandian air panas... dan beberapa ingin jalan-jalan di daerah sekitar Danau Dariza ( di kawasan situ, terdapat banyak resort yang OK juga)...

Di depan Danau Dariza ada resort yang lebih besar (namanya Sumber Alam) dan di situ ada permainan air - semacam waterboom mini yang cukup lengkap, ada tempat untuk melakukan outbound-meskipun agak kecil. Cukup menarik untuk liburan keluarga, terutama untuk anak-anak, karenanya tidak mengherankan jika melihat plat nomor mobil-mobil yang berserakan di parkiran... mobil dengan plat nomor A (Banten) B (Jakarta) ataupun F(Bogor) memenuhi parkiran...

Pulang dari jalan-jalan.. hari sudah menjelang malam... Hawa dingin pegununganpun mulai menembus kulit dan menusuk tulang kami...
Kami segera mandi air hangat dan berganti pakaian hangat...

Ketika melihat ke bawah (kamar kami di atas) ternyata perahu kami hilang satu buah... wew... lalu kamipun merencanakan aksi intelijen untuk mencari posisi perahu kami, dan kami bahkan merencanakan rencana untuk memindahkan semua perahu yang ada di danau, ke depan rumah kami. Rencananya, jam 4 pagi, kami semua bergerak untuk mengumpulkan perahu-perahu yang berserakan di depan rumah penghuni lain ke rumah kami (bahasa kasarnya : nyolong perahu ) Kayaknya seru banget tuh... pasti besok pagi, penghuni lain pada heboh :D :D


Danau Dariza waktu malam
Dwi di Danau Dariza

Setelah rencana matang, kami sejenak melupakan rencana itu dan menikmati kegiatan foto-foto... Ternyata asyik juga... beberapa foto yang kami ambil cukup baik (asal jangan menggunakan mode automatic)... sayangnya.. aku gak bawa tripod, so untuk mencegah shake aku hanya mengandalkan tangan.. dan hasilnya ya gitu deeeh....

--- bersambung --- next : makan di Sumber Alam

Foto pertama diambil oleh Mas Firsen, menggunakan Olympus E500.

tiga foto di atas kuambil menggunakan kamera poket Canon PowerShot A590 IS (thanks to mas Ariza yang udah ngasih tahu jenis kamera yg kupake) punyaan temen...
waktu diliat di LCDnya sih bagus benget.. tapi kok di sini jadi gak jelas ya.. padahal di LCDnya, foto danau Dariza waktu malam keliatan bagus banget lho.. rumah2 di belakang keliatan jelas....

Kayaknya harus di photoshop dulu deh... biar lebih bagus...
Ntar deh, kalo ada waktu ku Photoshop dulu :)

September 1, 2008

Danau Dariza Cipanas, Garut (bagian 1)

Pertigaan Cipanas

Waaa.... seru sekali jalan jalan ke Garut!
Asli bisa benar-benar terlepas dari stres kehidupan di Jakarta deh...

Jumat-Minggu kemarin aku dan teman-teman dari kantor mengadakan acara jalan-jalan, sekedar untuk melepaskan diri dari kerjaan berat beberapa bulan terakhir, dan untuk persiapan mental menghadapi system upgrade bulan ini...

Weekend kali ini kami habiskan di Danau Dariza, Cipanas, Garut, Jawa Barat.

Rencana awal kami adalah, menuju ke Bandung menggunakan mobil pribadi, menginap di rumah cowoknya temenku di Garut (biar ngirit), dan sabtu siang check-in di Danau Dariza.

Namun karena ada suatu masalah dengan mobil, kami memutuskan untuk menjalankan plan B, yaitu : Naik kereta bisnis dari Gambir ke Bandung, kemudian menginap di rumah Eko di Bandung, dan Sabtu pagi baru berangkat ke Garut menggunakan bus umum.

Perjalanan dimulai dari Kantor kami di Wisma Empat Enam, Jl Jend. Sudirman Jakarta jam 18.00. Setelah sholat Maghrib, kami diantarkan oleh Pak Sahban menggunakan mobil Jazz merah ke Statiun Gambir (ngirit mode).

Mobil Jazz yang secara normal hanya muat untuk 4 orang, kami paksa untuk mengangkut 7 orang... sampai shock-absorbernya berderit-derit tiap kali melewati jalanan yang tidak rata :D

Sampai di Gambir sekitar jam 19.00 kami kecewa karena loket penjualan tiket langsung sudah tutup dan di depan loket tertulis 'Tiket kereta parahyangan jam 19.38' sudah habis.

Kemudian kami mencari alternatif lain, travel, namun tidak jadi karena ternyata si sopir travel meminta biaya 90rb per orang (yang setelah ditawar, harga akhir per orang adalah 80rb).

Karena kemahalan, kami kemudian mencari alternatif lain, ke Bandung menggunakan bus malam (ngirit mode lagi).

Jadilah kami menuju ke UKI. Pertama-tama dari gambir kami naik Busway menuju halte Senin (biaya = 3500), kemudian dari Senin naik taksi menuju UKI (biaya = 38000), dan dari UKI kami naik bus AC ke Bandung (biaya = 45000). Perjalanan ke Bandung ini cukup melelahkan dan yang pasti membuat lapar... maklum, perut sudah tidak diisi sejak tengah hari tadi.. hiks..

Akhirnya kami tiba di Terminal Leuwipanjang pada jam 23.00. Kemudian kami naik angkot merah no 5, jurusan Cibaduyut - Cicaheum untuk mencapai rumah Eko yang berada di daerah Sentosa, dekat Rumah Sakit Islam Bandung.

Ternyata sampai di jalan masuk komplek perumahan, sudah terlalu malam, karenanya tukang ojek yang biasanya mangkal di ujung jalan sudah tidak ada, jadilah kami berjalan kaki masuk ke komplek perumahan.. lumayan jauh sih.. mungkin sekitar 2 km, dengan kondisi jalan yang sangat gelap karena tiada penerangan sama sekali ditambah dengan sungai nan lumayan dalam di sebelah kanan kami... kebayang kalo terjadi tindak kejahatan di situ, pasti gak bakalan ketahuan deh...

Sampai di rumah Eko sekitar jam 00.30 malam... wuih malam banget ya.. langsung deh, makan malam dengan sarden spesial, Indomie rebus dan satu lagi... apa ya.. lupa soalnya gak kuambil plus teh manis hanget... uenak tenaaaaan.. udah kelaperan soalnya :D

Setelah ngobrol-ngobrol sebentar, kami pun langsung bobo, bersiap untuk perjalanan berikutnya :)

Pagi jam 08.45 kami berangkat dari rumah Eko menuju pintu tol Cileunyi, di Cileunyi kami akhirnya naik angkutan Elf jurusan Bandung-Garut-Banjar. Bagi yang mementingkan kecepatan, Elf ini OK bgt... tapi bagi yang mementingkan kenyamanan, Elf ini gak OK...

Biaya dari Cileunyi - Garut adalah Rp 12.000,- per orang (tarif ini kayaknya kemahalan deh, itu tarif buat bus ekonomi AC).

Setelah beberapa puluh menit perjalanan bagaikan roller coaster, kami sampai di pertigaan Cipanas, tempat kami harus berganti kendaraan (angkot) untuk menuju ke Danau Dariza (lihat foto di atas).

--- bersambung --- Next : Bagian 2

nb:
Foto-foto di atas diambil oleh temanku menggunakan kamera temanku..
Pada perjalanan kali ini aku emang sengaja gak bawa kamera...
^ ^

June 16, 2008

Toilet keren


Wah.. kalo urinoirnya kayak gini, bisa pipis gak ya ?
v^ ^

Foto ku hilang ?

Negative Film
Hiks...
Foto Curug Nangka ama foto Kota Tua di waktu malamku sepertinya hilang...

Hari sabtu aku cuciin ke tempat tukang afdruk foto di deket kosan, dia janji jam 17.00 sudah selesai.

Karena hujan, aku baru ke tempat afdruk foto tsb jam 19.30 namun ternyata beliau bilang : Wah Mas... negative nya mas kok gak ada ya ? Padahal yang lain (yang masukin hari sabtu itu juga) sudah sampai...

Trus ditelponin ke tempat pencucian besar nya ( ternyata si tukang cuci yang deket kosanku menyerahkan negative ku untuk dicuci oleh tukang cuci yang lain T__T ). Dan anehnya, si pemilik tukang cuci besar bilang bahwa udah diserahin semua... So kecurigaan beralih ke pengantar negative nya (hiks... ribet yak)

Masalahnya.. ternyata si pengantar ini gak punya Handphone dan udah balik...
Setelah kupaksa-paksa, akhirnya si tukang cuci kecil menelpon si tukang cuci besar dan berjanji besok pagi (minggu pagi) akan ke tukang cuci besar tuk ngambilin.. trus aku diminta datang jam 10.00 pagi tuk ngambil negativeku.

Eh.. ternyata... ketika aku sampai ke tukang cuci kecil, diberitahukan bahwa si tukang cuci besar tutup, so berarti si pengantar negative jadi gak masuk.. jadinya...


Hiks.........................


Apakah fotoku sebegitu bagusnya yak ( PeDe mode ON ), sampai ada yang tertarik untuk mengambil fotoku...

T_____________T

Jadi makin kepikiran tuk pindah ke Digital....

June 12, 2008

Curug Nangka 07-06-08 (bagian 2 - habis)

Duuuuh... maaf banget baru bisa ngelanjutin ceritanya...
kerjaan lagi banyak banget niii... so mohon maaf jika nanti review nya tidak sedetail seharusnya... (udah banyak yang lupa)

Kami memasuki gerbang Curug Nangka dengan suka cita, rasanya seperti kembali ke 'keadaan yang seharusnya'. Rasa ketika kita kembali ke alam, jauh darikebisingan kota, memang sangat menentramkan.

Kuhirup dalam-dalam udara bersih untuk membersihkan paru-paruku... dan.. rasanya memang beda... Udara memang nikmat sekali jika kita menghirupnya dalam-dalam dan sambil menikmatinya, membayangkan kita mengikuti udara masuk ke pipa-pipa menuju paru-paru dan kemudian keluar lagi (jarang sekali kita menyadari bahwa menghirup udara adalah suatu kenikmatan )

Setelah memarkirkan motor kami di depan sebuah warung makan, Petualangan mencari Curug Nangka pun kami mulai.

Dimulai dengan menyeberagi jembatan kecil, sampailah kami ke daerah kawasan wisatanya.

Di sebelah kiri kami lihat hamparan pohon pinus (kalo gak salah identifikasi) yang terlihat sangat terawat. di sebelah kanan, kami melihat penginapan/vila dan tanah lapang yang cukup luas yang disediakan untuk pengunjung yang ingin camping. Sedangkan di depan kami, kami lihat terdapat mushola dan tempat beristirahat.

Tidak beberapa lama kemudian, kami bertemu dengan seorang pemandu wisata yang umurnya sudah setengah Baya (mohon maaf lupa menanyakan nama beliau) yang kemudian menemani kami menuju curug-curug yang ada. Bapak ini dengan ramah mengantarkan kami ke curug, satu demi satu, dan bahkan menunggui kami ketika kami asyik membidik objek foto. Saya sangat menyesal karena pada saat itu, beberapa teman kami menganggap Bapak ini pasti mau minta uang sehingga kami kurang ramah terhadap beliau, bahkan mengabaikannya ketika beliau berbicara... Sungguh suatu sikap yang sangat buruk.. karene ternyata hingga akhirnya kami pulang, bapak initidak meminta bayaran sedikitpun...

Jumlah curug di kawasan wisata Crug Nangka ini menurut Bapak ini ada lima buah, dan yang paling dekat adalah curug Nangka.

Untuk melihat curug Nangka ini, kita harus turun ke jalur kanan bawah dari jalur utama. Dari jalur kanan bawah ini, untuk melihat curug Nangka bisa dicapai dengan dua cara. Cara pertama adalah jalur (meminjam istilah Bapak pemandu) pendekatan dengan air (mengikuti sungai menuju curug, main basah-basahan) dan yang kedua adalah pendekatan dari atas (tanpa membasahi diri).
Jika ingin petualangan yang lebih seru, kami sarankan untuk melakukan pendekatan air. Karena kami lebih berniat untuk memfoto curug, dan membawa kamera yang takut basah, maka kami mengambil pendekatan atas, karena dari pendekatan atas ini, curug nangka bisa difoto hampir keseluruhannya tanpa perlu lensa khusus panorama, dan lagi lebih tidak beresiko :)

Namun jangan khawatir, bagi yang sudah terlanjur mengikuti jalur atas, jika kemudian berubah pikiran dan ingin bermain dengan air juga bisa kok, tinggal turun saja, ada jalan setapak (benar-benar setapak-se telapak kaki) yang curam dan licin (harap sangat berhati-hati ya..)

Curug Nangka sendiri sebenarnya cukup bagus, sayangnya arus airnya kurang deras... mungkin karena kurang tinggi, atau memang debit airnya yang kecil sehingga bagiku curug Nangka terlihat seperti 'curug-curugan'.

Setelah puas dengan Curug Nangka, kami melanjutkan perjalanan menuju ke Curug Daun.
Untuk mencapainya, dari tempat Curug Nangka, kami harus naik terlebih dahulu, dan menyusuri pinggiran sungai ari daratan(tidak bisa langsung mengikuti arus air melalui sungai).

Jadi kami naik terlebih dahulu ke atas (melalui jalan setapak dan kemudian mengikuti kelok-kelok sungai dari daratan pinggiran sungai dengan dipandu oleh Bapak Pemandu.
Tampak sekali bahwa Bapak Pemandu ini sangat mengenal 'daerah kekuasaannya' karena sangat hapal batu-batu mana yang harus diinjak, dimana harus melangkah dengan kaki kanan dan dimana harus menggunakan kaki kiri.

Tidak beberapa lama kemudian, sampailah kami ke Curug Daun, ketinggian curug daun mungkin hanya sekitar 6 meter, sehingga menurutku belum pantas disebut curug :p dan mungkin karena itulah banyak orang yang datang ke sini mengatakan hanya melihat 2 curug, karena Curug Daun yang mereka lewati ini tidak dianggap sebagai curug...

Curug ini, kata Bapak Pemandu, biasanya digunakan untuk mandi oleh kaum hawa... dan memang waktu kami sampai ke sana ada dua orang kaum hawa yang sedang duduk-duduk di bebatuan di bawah curug sambil main air dengan kedua kakinya (mungkin sudah mandi atau malah baru akan mandi) dan yang satu (yang berbaju ungu) lumayan manis :p

Air di curug ini sangat jernih dan segar, sehingga membangkitkan keinginan untuk mandi atau menceburkan diri ke air... sayangnya, kami tidak persiapan untuk mandi, sehingga tidak membawa baju ganti... Nah, bagi pembaca yang akan ke Curug Nangka, kusarankan untuk membawa baju ganti... Rugi deh kalo gak mandi di sini... :)

Setelah beberapa kali mengambil foto, kami melanjutkan perjalanan ke Curug Kawung. Perjalanan dilakukan dengan mengikuti arus sungai dan terkadang mengikuti arus sungai langsung di sungai itu sendiri. Perjalanan ke Curug Kawung agak sedikit menantang... dan di sepanjang perjalanan kita akan disuguhi pemandangan alam yang begitu menarik, bebatuan di sebelah kiri yang meneteskan air terlihat sangat cantik...

Beberapa saat kemudian, setelah perjalanan naik-turun di jalanan yang licin, sampailah kami di Curug Kawung... wuiiiih... kami cukup terkejut... karena tampaknya Curug Kawung ini adalah curug yang tertinggi di daerah ini. Curugnya sendiri sangat indah... bagian atasnya kecil dan makin membesar ke arah bawah. Nah di bagian bawah curug tsb, kita akan menemukan sebuah batu besar yang setiap detiknya dihajar oleh curahan air terjun yang menurut Bapak penjaga di situ dahulunya berbentuk Kepala Harimau (menurutku, batu ini sekarang berbentuk lebih seperti kepala tikus) yang merupakan lambang kebesaran kerajaan Pasundan.

Di curug ini, kamu juga bisa mandi di bawah air curug, karena meskipun curugnya tinggi, debit airnya tidak begitu banyak, sehingga masih bisa digunakan untuk 'mandi shower' :)

Di sini kamu juga bakalan menemukan satwa monyet... ada banyak satwa monyet di sini dan monyetnya sangat usil, so bagi yang membawa makanan... atau yang membawa bungkusan harap berhati-hati, karena pada saat kami di sana, kami melihat sendiri ada seekor monyet yang mengambil bungkusan milik salah satu pengunjung dan dibawanya ke dalam hutan... (Bayangkan kalo isinya HP Nokia E90.. kebayang deh berapa duit tuh...)

Di curug Kawung ini, kami memuaskan keinginan untuk memfoto kami... cukup banyak film yang kuhabiskan di sini, karena menurutku justru di curug Kawung inilah yang paling indah. Nanti kalo fotonya sudah ku scan, kutunjukin deh...

Dan berakhirlah perjalanan kami mencari curug (sebenarnya masih ada dua curug lagi di atas)... Namun karena sudah kelaparan (dari pagi belum sempat sarapan), hari juga sudah agak siang dan sudah mulai ramai pengunjung, dan (yang paling penting) karena film di kameraku tinggal 2 buah, kami memutuskan untuk tidak melanjutkan mencari dua curug di atasnya...

Oh iya, sebelum kembali ke Jakarta, kami memutuskan untuk 'wisata kuliner' di kota Bogor... dan kemudian menyempatkan diri mampir untuk membeli Roti Unyil khas Bogor di dekat teminal Baranangsiang.

Demikianlah kunjungan kami ke Curug Nangka.. jika ada waktu lagi, pengin banget rasanya camping di Curug Nangka ini... :)

see you at my next-trip's report

June 9, 2008

Curug Nangka 07-06-08 (bagian 1)

Akhirnya, hari sabtu kemarin (07/06/08) Aku jadi ke Curug Nangka bersama dengan Yani, Henry, Anto, dan Novel menggunakan 3 buah sepeda motor (Jupiter MZ, JupiterZ, dan aku menggunakan Minervaku, Kaze R merah).

Perjalanan yang rencananya berangkat jam 05.30 dari Jakarta sempat molor hingga beberapa jam karena ban motor teman kami bocor. Akhirnya kami baru berangkat dari Cawang-UKI sekitar jam 07.45.

Perjalanan dimulai dengan mengarahkan motor kami ke arah Bogor, melalui Pasar Kramat Jati. Perjalanan ke Bogor ini kami jalani dengan sangat pelan (rata-rata 50 Km/jam) karena kemacetan di mana-mana. Kalo berangkat dari Jakarta sudah kesiangan, ya emang gitu deh... maceeeet T__T

Dan seperti biasa, di antara kami berlima, tidak ada satupun yang tahu jalan ke arah Curug Nangka (kebiasaan nih... jalan cuma tahu tujuan, dan kemudian mengandalkan 'ntar nanya aja ama orang'), untungnya kami (aku dan Yani) sudah mengetahui bahwa kira-kira letak Curug Nangka itu di daerah Bogor, dan untungnya juga aku sudah beberapa kali naik motor melewati Bogor, termasuk ketika ke Ujung Genteng beberapa waktu yang lalu. (Heran juga sih, kok yang lain pada mau ikutan yak, padahal aku sendiri waktu ngajakin udah bilang bahwa aku gak tau tempatnya secara pasti, hanya tau 'di arah ke Puncak', dan hal ini pin tidak sepenuhnya betul, karena Curug Nangka berada di Ciapus, bukan di daerah Puncak :D :D )

Untuk ke Curug Nangka ini, dari Jakarta Kami melalui Cimanggis, sedikit menyentuh Depok, kemudian Cibinong, dan akhirnya Kota Bogor.

Setelah melewati Terminal Baranangsiang (terminal ini berada di kanan jalan, dan mungkin kamu tidak akan melihatnya jika tidak memperhatikan) menuju ke arah puncak, kamu akan menemui jalanan yang mirip dengan jalan Dago di Bandung (banyak Factory Outlet) dan kemudian akan bertemu dengan pertigaan yang ada lampu merah dan bunderannya, dan di situ ada petunjuk jalan bahwa untuk ke Ciapus kami harus memutar di bunderan, ke arah kanan. Nah jalan inilah yang kita ikuti, menuju ke arah Ciapus.

Jalan menuju ke Ciapus ini aspalnya cukup baik, dan jalannya cukup sejuk karena di kanan-kiri jalan masih banyak pepohonan. Kami juga melewati beberapa peninggalan sejarah, salah satunya adalah istana batutuilis, namun kami tidak menyempatkan diri untuk mampir karena tujuan utama kami belum tercapai dan belum tau masih sejauh apakah kami dari tujuan ?

Dalam perjalanan, nanti kamu bakalan menemui sekolah, kemudian ketika bertemu dengan lampu merah pertigaan Pasar kamu ambil jalan yang lurus aja,jangan ke kanan, soalnya kalo ke kanan berarti kembali ke kota Bogor.

Pokoknya jalan ke arah Ciapus itu luruuuuuuus terus... baru nanti ketika ada pertigaan jalur Angkot no 3 (jurusan Ciapus), baru kamu ambil jalan yang ke kiri (jalannya agak naik, dan di situ banyak angkot yang mangkal.. so gampang diketahui).

Nah.. jalan inilah yang kondisi jalannya agak jelek... beberapa bagian jalan ada yang rusak, namun tidak parah kok.. masih jauh lebih parah jalan ke Ujung Genteng, dan hanya sekitar 2 kilometer yang jalannya jelek.

Kamu akan menemui Pusat pelatihan kelautan (atau perikanan ya?), trus juga menemui sebuah gang yang namanya unik, Gang Bebas :D

Kemudian setelah jalan yang jelek ini, nanti akan ditemui lagi jalanan yang mulus, berkelok-kelok, dan naik turun (seru bangeeeeet !) dan setelah berkendara beberapa menit, kamu akan menemui papan penunjuk jalan ke arah Curug Nangka di suatu pertigaan. Kamu ambil jalan ke kiri, dan jalan ini agak jelek juga... tapi tenang... cuma sebentar kok... udah hampir nyampe :) (Kalo dihitung, kira-kira jarak ke Curug Nangka ini adalah sekitar 20Km dari Kota Bogor)

Oh ya, sebelumnya kamu juga bakalan ketemu ama Indomaret di sebelah kiri jalan, so bagi yang gak bawa bekal, bisa beli di Indomaret ini (Aku sempat heran, kok Indomaret selalu ada di dekat tempat wisata yak? -- dulu waktu ke Ujung Genteng juga ada Indomaret)

Akhirnya, setelah melewati jalanan yang dipenuhi oleh vila-vila mewah (enak ya jadi orang kaya, punya Vila di tempat yang asyik), kami sampai juga di gerbang masuk Taman Wisata Curug Nangka. Gerbangnya cukup baik, cukup menggambarkan wisata hutan yang akan kami alami.

Untuk masuk ke tempat wisata ini biaya per orang adalah Rp 4000 dan per motor Rp 1000 (nanti untuk parkir harus nambah 2000 lagi -- yang ini entah legal atau ilegal).

bersambung... (mau kerja dulu :D )

May 29, 2008

Tips Fotografi Terbaik (untukku)


Setelah ratusan halaman web kujelajahi (hiperbolis nih..), ratusan orang kutanyai (ini juga hiperbolis) demi meningkatkan kemampuan fotografiku, akhirnya aku menemukan dua tips terbaik untukku yang justru tidak kudapat dari ratusan halaman web tsb.

1. Pede aja lagi !

Kenapa Pede aja lagi ? Ini berdasarkan pengalaman pribadiku plus beberapa wejangan dari Riyandi dan Firza. Tiap kali membidik objek, aku gak pernah Pede. Terutama ketika di dekatku ada orang yang membawa kamera yang lebih canggih, gaya pakaiannya nya lebih 'fotografer', gaya ngambilnya lebih 'fotografer' dst...
Trus, kenapa harus Pede ? Gimana biar Pede ?

Gini, waktu kemarin ke Ujung Genteng, aku menjepret beberapa foto momen matahari sedang terbit... nah, aku memfotonya dengan kamera SLR Canon EOS 88, tripod, dan bahkan Filter lensa (tanpa tau type filter dan efeknya :D ), menggunakan mode semi manual (lupa apakah pake Aperture Priority atau Shutter Priority) Nah... ternyata hasilnya.. lho kok jelek ya ? Padahal dulu aku pernah mengambil foto matahari terbit dengan kamera Poket (Canon Snappy S) dan hasilnya lebih baik dari ini.

Point nya adalah... meski orang lain pake kamera lebih canggih, lensa lebih panjang, tripod lebih bagus, dua asisten pembawa reflektor dst. belum tentu hasil yang mereka hasilkan lebih baik. Pada contoh kasusku, foto yang kuhasilkan under exposure (terlalu gelap) gara-gara salah setting, dan mungkin ketika menggunakan kamera poket malah lebih baik karena kameraku yang mentukan yang 'pas'.

Tuh kan... hasil kamera SLR belum tentu lebih baik dari kamera poket...
Ini baru dari sisi non artistik... (baru masalah teknis) Lha kalo yang menggunakan kamera poket bisa mengambil 'angle' yang tepat sementara yang SLR menggunakan 'angle' yang kurang tepat... hasilnya lebih jauh lagi tuh...

So.. Pede aja lagi... ketika mengambil gambar... pede aja lagi, dan tanamkan dalam pikiranmu, Ah... hasil dia belum tentu lebih baik dari hasilku kok :)
so.. apapun kameramu, pede ajaa... :)

Dan bagi yang menggunakan kamera analog sepertiku, ada faktor tambahan buat jadi Pede... berdasarkan pengalaman waktu mengambil foto di acara tahun baru, ketika itu sebelahku, seorang bapak yang kelihatan kaya dan sepertinya fotografer amatir semi serius, menggunakan kamera digital yang keren... mungkin EOS 40D + lensa tambahan.. ketika itu aku sedang memfoto, dan kemudian Bapak tersebut mengambil tempat di sebelahku untuk mengambil objek yang sama, setelah beberapa kali jepret, dia melihat kameraku dan berkata "Wah, pake analog ya Dik?" sambil ada sedikit nada kagum di kata-katanya.

Dengan kaget, karena tidak tau sedang diperhatikan, aku menjawab "Oh.. iya Pak, analog", dan kemudian adrenalin pun mengalir dan otakku segera berpikir "Wah gawat, jangan-jangan Bapak ini ntar malah nanya yang macem-macem, padahal aku gak tau apa-apa (lha wong motretnya pake mode program yang udah ada di kamera kok, gak pake manual-manual an)" Makanya abis itu langsung kabur dari Bapak itu, ha ha ha

Trus satu lagi keuntungan pake kamera analog... hasilnya gak keliatan saat itu, so kalo sebelah kita udah bergaya keren layaknya fotografer pro, trus kita Pede, bisa jadi orang lain yang menggunakan kamera lebih canggih percaya kalo kita bener-bener jago... toh tenang aja, hasil jepretannya gak bisa mereka liat... :D


2. Jangan pernah menyerah ketika lihat hasil fotomu jelek.


Mungkin terdengar klise atau biasa aja.. tapi ini beneran lhoo...
Dari salah satu dari ratusan halaman web itu ada yang menyatakan bahwa, Para pro itu juga menghasilkan ratusan gambar jelek, taoi yang ditunjukkan mereka kepada kita hanya satu yang terbaik.

Masuk akal juga sih... coba lihat fotografer di setiap pertandingan bola yang menggunakan lensa panjaaang, kamera canggih... berapa puluh kali menjepret, dan berapa yang ditampilkan di majalah ? Paling cuma satu atau dua kan ? Padahal tentunya mereka fotografer professional.

So... seperti kata Firza... (maaf detailnya aku lupa tapi intinya..) dalam seratus kali jepret, mendapatkan 3 foto yang bagus (3% dari jumlah jepretan) itu sudah sangat bagus. Nanti lama-kelamaan jika sudah menjadi jago, rasionya akan lebih baik.

So... kalo baru jepret lima kali dan melihat hasil fotomu mengecewakan, jangan menyerah, professional juga melakukan hal yang sama, hanya saja mereka tidak menunjukkan hasil jeleknya sehingga kita tidak tahu.

May 24, 2008

Kota tua

Ehm... perjalanan kali ini adalah menuju Kota Tua, Jakarta. Kota Tua terletak di dekat Stasiun Kota, Jika kamu tidak memiliki kendaraan pribadi, saya sarankan menggunakan jasa Trans Jakarta (Busway) untuk ke Kota Tua ini. Turun di halte Stasiun Kota (Halte terakhir) kemudian jalan sedikit menuju kota tua.

Pemandangan di kota tua... lumayan unik. Bangunan di sana rata-rata adalah bangunan Belanda dengan arsitektur gaya eropa jaman pertengahan. Sayangnya, kebanyakan dari bangunan di situ tidak terawat sehingga rusak di mana-mana, mulai dari catnya, temboknya, atau bahkan atapnya rusak.

Akhirnya setelah jalan-jalan sebentar ketemu juga daerah dimana banyak fotografer sedang beraksi. Di sini banyak sekali yang melakukan foto pra pernikahan... dan fotografernya juga membawa alat-alat yang membuat mental jadi drop (reflektor, lensa panjang, flash tambahan yang ada alat tambahannya -- gak tau apa namanya, tripod -- kalo ini aku juga bawa, meski gak dipake :p ) So memang benar bahwa Kota Tua ini memang sangat bagus untuk foto-foto :)

Kami (aku dan cm4nk ) mulai mencoba memotret-motret bangunan paling bagus di situ (Museum Sejarah Jakarta/Museum Fatahilah). Dengan berbekal 10 film (bukan 10 roll film yak) kucoba potret-potret seadanya dengan gaya seaksi-aksinya :D

Setelah beberapa kali memotret di Luar Museum Fatahilah, kami berpindah ke Museum di seberangnya (kalo gak salah museum senirupa dan keramik), tapi tidak masuk, hanya mengambil foto bangunannya dari luar.

Kemudian kami kembali lagi ke Museum Sejarah Jakarta, dan kali ini masuk ke museum.
Untuk masuk ke museum, per orang dikenai biaya Rp 2000,- dan di dalamnya.. ehm... banyak objek foto, terutama kalo yang suka dengan objek furniture jaman kuno(meski ada tanda larangan memotret, tapi ketika kami masuk, kami mengalungkan kamera kami dan tidak diminta menitipkannya tuh.. jadinya kami tetep memotret di dalam museum :p )

Setelah puas (film nya sudah habis) kami keluar, dan mencoba mengambil beberapa foto bangunan museum lagi...

Oh ya, bagi yang membutuhkan objek sepeda, di daerah Kota Tua ini banyak disewakan sepeda onthel jaman kuno... so jangan khawatir deh...

Ehm... kalo diliat-liat, sepertinya kalo malam, beberapa bangunan di Kota Tua ini akan lebih indah lagi, karena itulah kami merencanakan untuk kembali lagi minggu depan (kali ini dengan roll film yang masih full :p)

Ehm... hasil fotonya gimana ya... ntar kalo udah kucuci-cetak dan ada yang bagus kuupload... tolong komentari yak :)

Thanks you....

May 21, 2008

Ujung Genteng 17-18 Mei 2008 (Bagian 2-habis)

Pantai Ujung Genteng
foto di atas bukan foto saya, saya ambil dari picturesart.files.wordpress.com

prev : ujung genteng bagian 1

Akhirnya, setelah puas melihat tiga pantai di seberang hutan, dan menentukan tempat besok pagi akan mengambil foto sunrise, kami semua keluar dari hutan, dan kali ini misi kami adalah mencari penginapan.

Ternyata, banyak sekali penginapan di sekitar situ, mulai dari penginapan yang biasa sampai dengan yang 'ditemani'.
Wuih.. ngeri juga yak...

Setelah bertanya-tanya ke beberapa penginapan dan ternyata penuh semua (kami hanya bertanya kepada penginapan yang biasa, tidak yang ditemani), akhirnya kami bertemu dengan seorang penduduk yang merelakan rumahnya untuk disewa, sehingga beliau, istri dan anaknya terpaksa tergusur untuk dua hari.

Kami mendapat harga 350rb untuk 2 hari. Harga yang relatif murah karena dibagi 7 orang, yang berarti Rp 25.000 sehari :) Dengan harga segitu, kami sudah mendapat fasilitas cukup lengkap (namanya juga rumah), mulai TV, DVD player, tape, kompor, piring, gelas, sendok... yaa lengkap lah.. soalnya rumah tsb memang untuk ditinggali... bahkan ada dua buah kipas angin juga di dua kamarnya.

Setelah mandi dan makan mie, kami pun tidur pulas, tidur malam itu sangat enak.. mungkin karena sudah kelelahan selama hampir 12 jam berkendara di atas sepeda motor. (ini adalah waktu terlama keduaku di atas sepeda motor, rekor terlamaku adalah 15 jam, waktu melakukan perjalanan dari Parakan-Jogja-Kebumen-Bandung dalam keadaan hujan lebat di separuh perjalanannya).

Paginya, jam 05.30 kami buru-buru menuju pantai... meski masih ngantuk dan masih lelah, namun semua itu tidak menghalangi kami untuk melihat sunrise (apalagi aku kan jam 09.00 pagi akan kembali ke Jakarta, jika tidak mendapat sunrise ini, buat apa capek-capek 12 jam perjalanan ke Ujung Genteng?)

Riyandi sang fotofrafer sudah duluan berangkat, dan aku menyusul. Sampai di pantai... matahari sudah mulai naik... tapi ada satu masalah... Mana Riyandi ? Masalahnya, meski aku membawa kamera SLR analog (Canon EOS 88) bukan berarti aku jago fotografi, justru kebalikannya.. aku mau minta diajari ama Riyandi cara motret, dan masalahnya Riyandi malah tidak berada di pantai yang 'dijanjikan'...

Wah.. masa gak jadi motret ? Karena udah bawa kamera, akhirnya kukeluarkan juga si kamera dan tripodnya, dan jepret-jepret ngasal (soalnya malu ama temen-temen yang lain yang berada satu pantai denganku kalo ketahuan aku gak bisa motret) Dan untungnya kameraku analog, so mereka gak bisa tau hasilnya bagus atau buruk, ha ha ha ha

Suasana pantai di pagi hari, sungguh menyenangkan, apalagi pantai Ujung Genteng sangat sepi dan indah... bagaikan memiliki pantai pribadi deh... yang ada di pantai saat itu hanya kami bertujuh !

Setelah matahari mulai naik... kami kemudian mencari
pantai lain yang enak untuk berenang... ternyata pantai di Ujung Genteng sangat bermacam-macam... ada yang dangkal, yang dalam, yang aquarium, yang ombaknya besar dst. Pantai nya juga bisa dilalui motor, kerena itulah kami dengan cepat bisa berpindah dari pantai satu ke pantai lainnya, dengan menyisiri pantai menggunakan motor.
Pokoknya asyik deeeh...

Setelah puas, kami pulang ke penginapan untuk menuju ke tujuan berikutnya...

Sayang, kali ini tujuan kami berbeda... Aku harus pulang karena hari senin masuk kerja, sementara yang lain akan melanjutkan 'perburuan' (mencari air terjun) Haduuuuh penginnyaaaaa T_____T

Jam 10.00 WIB, kami berangkat bersama dengan tujuan yang berbeda... hiks...
Tepat Jam 10.20 kami berpisah, rombongan 6 orang belok ke arah kiri (Ciracas) untuk memburu air terjun, sementara aku lurus (menuju ke Pelabuhan Ratu).

Kali ini aku memilih jalur Pelabuhan Ratu karena kata Bapak pemilik warung yang anaknya cantik, jalur Pelabuhan Ratu jalannya lebih baik. Dan memang benar, selain jalannya lebih baik, pemandangannya juga lebih indah, ada beberapa tempat yang mirip dengan puncak meski tanpa kabutnya... aku sempat berhenti beberapa kali untuk sekedar menghabiskan Roll film..

Selain itu, perjalanan pulang ini lebih kunikmati, tidak ngebut, banyak berhenti (foto-foto, minum kelapa muda dari buahnya langsung - harganya Rp 2500, istirahat di pom bensin, makan siang, dan bahkan sempat mampir ke rumahnya Iway). Sampai di Slipi, Jakarta Barat sekitar jam 18.50.. dan selesailah perjalanan ke Ujung Genteng yang melelahkan namun mengesankan itu...

Jika kamu punya libur lima hari, aku sangat menyarankan untuk ke Ujung Genteng, meski sangat jauuuuuuh, tapi sangat sepadan kok (apalagi kalo jalannya sudah dibenahi), dan aku sarankan agar kamu (termasuk yang dari Bandung) agar melewati jalur Cibadak.

Dari arah Jakarta, kamu akan menemui Cibadak ini sebelum memasuki kota Sukabumi, bagi yang dari Bandung, jika mau ke Cibadak, harus melewati Sukabumi dahulu ke arah bogor kemudian belok kiri di pertigaan yang mengarah ke Pelabuhan Ratu (ada penunjuk jalannya kok, tenang aja :p ) tapi kalo liburannya hanya 2 hari... ehm... sebaiknya jangan.. karena kamu akan terlalu kecapekan ketika masuk kerja pertama kali.

Foto-fotonya gimana ? Ehm... ntar kalo udah ku cuci cetak, dan ternyata ada yang bagus (sebenarnya gak yakin ada yang bagus sih...) akan ku upload kok :)

Kata Om Rizzurant, next trip nya ke Pangandaran... humm.. asyik nih :) Semoga bisa ikutan bertualang lagi :)

Hayuk pada ikutan yuuuk !